alat alat infus beserta gambarnya
21 Pendahuluan. Sterilisasi di dalam laboratorium mikrobiologi menjadi bagian yang penting untuk menghindari hasil positif palsu. Sterilisasi terhadap alat dan bahan sebelum pelaksanaan kegiatan praktikum mikrobiologi membantu hasil atau identifikasi yang akurat terhadap pemeriksaan mikrobiologi. Demikian pula proses desinfeksi dan teknik
StandarOperasional Prosedur atau SOP Suction diperlukan ketika kita menemukan seseorang dengan gangguan Jalan napas, dimana tindakan suction ini dilakukan untuk membuang sekret atau darah yang menghalangi jalan napas, sehingga rasa sesak akan berkurang dan pernapasan dapat berlangsung dengan lancar. Tindakan suction sangat efektif untuk
MACAMMACAM CAIRAN INFUS BESERTA FUNGSINYA. Rabu, 13 Juli 2011. INFUS. Sterilisasi adalah proses yang dirancang untuk menciptakan keadaan steril. Secara tradisional keadaan steril adalah kondisi mutlak yang tercipta sebagai akibat penghancuran dan penghilangan semua mikroorganisme hidup. Konsep ini menyatakan bahwa steril adalah istilah
Perawatanmedis ini dilakukan dengan mengaliri tubuh lewat pembuluh darah melalui selang infus. Selang infus ini di dalamnya terdapat cairan infus yang akan masuk ke tubuh. Seperti apakah jenis cairan infus yang seringkali diberikan. Berikut ini diantaranya : 1. Asering.
TokoAlat Kesehatan Murah di Ciputat. IstanaMedika merupakan Toko Alat Kesehatan Ciputat Lengkap yang menjual alat-alat kesehatan yang lengkap seperti Kursi Roda, Produk Plastic Ware dan juga alat tes narkoba Rapid Test dan masih banyak lagi yang lainnya. Dengan semakin tingginya permintaan pasar terhadap produk alkes yang berkualitas tinggi IstanaMedika hadir
Süddeutsche Zeitung Heirats Und Bekanntschaften Suche. Alat Kesehatan – Privat menjalankan pekerjaannya, para tenaga medis membutuhkan beraneka rupa alat kesegaran. Alat kesehatan adalah instrumen, mesin, ataupun bahan, yang digunakan untuk mendiagnosis, mencegah, menyembuhkan, maupun merawat orang ngilu, seperti mana 33 perkakas perangkat kesegaran berikut ini. Dibawah ini ialah daftar alat kesehatan dan fungsinya yang dilengkapi dengan gambar cak bagi lebih mempermudah pembaca privat memahami peralatan-peralatan yang seremonial dipakai dalam bumi kedokteran atau kedokteran. 1. First Aid Kit First Aid Kit atau dikenal dengan nama perangkat P3K Pertolongan Pertama Lega Kecelakaan lalu dibutuhkan saat terjadi kecelakaan ringan ataupun parah. Alat P3K berguna untuk memberikan pertolongan dan perawatan temporer sebelum mendapat uluran tangan lanjutan. Kotak P3K harus berisi peralatan dari macam kompres, plester, antiseptik, selimut, sarung tangan, gunting, tabung oksigen portabel, perban, kasa steril, termometer, peniti, pinset, dan senter. Kotak P3K juga harus dilengkapi remedi antinyeri, antimulas, aspirin, antialergi, pembeli mata, obat kilir, dan amoniak cair. 2. Stetoskop Stetoskop adalah alat kesehatan yang paling buruk perut dijumpai. Stetoskop ialah alat akustik yang fungsinya memeriksa suara di dalam tubuh, seperti detak jantung, suara pergerakan tali perut dan lambung, dan lainnya. Suara tidak normal yang terdengar tinggal stetoskop berguna untuk mendiagnosis penyakit. Alat ini bisa menjatah proklamasi suara tertentu sekalian menghilangkan suara lainnya. Dengan menerjemahkan suara yang didengar melintasi alat ini, medikus bisa mengambil tindakan pengobatan nan tepat bikin pasien. 3. Bedpan Dalam bahasa sehari-masa, bedpan lebih dikenal dengan etiket pispot. Perangkat kesehatan nan suatu ini berfungsi untuk menampung urine dan feses pasien yang tidak bisa pergi ke toilet. Lazimnya, bedpan dibuat dari bahan besi, plastik, maupun kaca. 4. Termometer Kehadiran termometer hampir cak acap dibutuhkan dalam segala apa kejadian medis. Alat ini berfungsi untuk suhu jasmani dan memiliki beberapa jenis, begitu juga termometer air raksa merkuri, termometer digital, dan yang terbaru termometer inframerah. Termometer merkurium relatif murah, hanya kurang akurat, lambat, dan dapat berbahaya jika pecah. Sungguhpun kian mahal, termometer digital menyampaikan master berupa ponten tetapi dalam bilang saat. Termometer inframerah sekali lagi menggunakan sistem digital, saja dipakai sonder hingga ke tubuh. 5. Pispot Urinal Pispot urinal adalah alat bantu bagi pasien atau lansia yang harus konsisten berada di tempat tidur maupun sulit bergerak. Ada beberapa bentuk pispot sesuai jenis kelamin penggunanya, rata-rata berbentuk bumbung atau bak yang dilengkapi pencahanan sehingga mudah dibawa. Target produsen pispot pun bermacam-spesies, kebanyakan dari plastik atau stainless. Dibanding nan berbahan plastik, pispot stainless memiliki beberapa keunggulan mudah dibersihkan, kualitasnya lebih bagus, dan volumenya lebih banyak. 6. Alat Mencacah Dalam istilah medis, alat ki mendoktrin dikenal dengan cap syringe, spet, maupun spuit. Mungkin semua turunan pernah melihatnya. Instrumen ini berbentuk pompa piston sederhana dan berfungsi untuk memasukkan enceran/gas ke dalam tubuh pasien langsung ke pembuluh darah. Di samping itu, alat mencacah pula berfungsi cak bagi mengisap hancuran/asap sebagai sampel untuk uji laboratorium. Ukuran dan tipe perlengkapan ki mendoktrin berbagai, tergantung penggunaannya dan biasanya sudah suatu cangkang dengan jarumnya. Alat suntik harus ceria dan tetapi bisa digunakan oleh tenaga kedokteran. 7. Perangkat Infus Infuse Set Selain gawai mencacah, obat atau cairan tak juga bisa dimasukkan ke dalam tubuh menerobos infuse set. Dengan cara ini, enceran obat, vitamin, atau elektrolit dialirkan ke privat bodi melalui vena dengan kelancaran yang bisa diatur secara tetap konstan dalam waktu tertentu. Perabot infus sering digunakan bilamana pasien harus menjalani rawat inap di rumah lindu. Infuse set termuat keberagaman alat kesehatan suntuk pakai disposable. Artinya, infuse set sekadar boleh digunakan satu kali dan setelah itu harus dibuang. 8. Kursi Sepeda Kedudukan pit kembali tertulis perlengkapan kesehatan berupa alat tolong bagi orang yang mengalami kesulitan berjalan. Kesulitan berjalan bisa diakibatkan kondisi linu, patah sumsum tungkai, atau sedikit bawaan. Berdasarkan sistemnya, terserah dua keberagaman singgasana besikal, yaitu elektrik dan manual. Sementara itu, bersendikan fungsinya, kursi roda dibedakan menjadi beberapa macam, seperti kedudukan roda standar, kursi roda bakal penderita cerebral palsy, kursi roda pediatrik, kedudukan roda untuk berolahraga, dan lainnya. 9. Nebulizer Penderita asma tentu telah lain asing dengan peranti nan suatu ini. Nebulizer sebenarnya bukan tergolong alat bantu kebugaran. Fungsi alat ini adalah mengingkari bentuk pemohon cairan menjadi uap ataupun aerosol sehingga bertambah mudah dihirup. Dengan nebulizer, pengasosiasi akan refleks turut ke kerumahtanggaan sistem pernapasan sehingga bisa berkreasi lebih efektif dan lebih cepat reaksinya. Selain asma, nebulizer juga biasa digunakan bagi mengatasi ki aib bronkitis, sinusitis, maupun lainnya . 10. Glucometer Glucometer adalah perabot cak bagi mengecek kodrat gula talenta. Suatu set perabot ini terdiri dari jarum lancet, instrumen lancet, strip pengukur, dan organ ukur itu sendiri. Jarum lancet beserta perkakas penyuntiknya yakni alat simpatisan agar tes gula darah mandiri bisa dilakukan. Adapun babak yang berperan langsung intern pengukuran kadar sakarosa secara mandiri adalah strip pengukur dan perangkat pengukur. Strip pengukur digunakan untuk menjeput sampel darah dan berperangai sekali pakai, begitu sekali lagi dengan pencucuk lancet-nya. 11. Pulse Oximeter Pulse oximeter ialah alat kesehatan yang berfungsi mengukur kadar maupun kepekatan oksigen di kerumahtanggaan darah. Alat ini digunakan untuk mempermainkan kesehatan pasien yang memiliki ki aib asimilasi ataupun jantung, begitu juga asma, kanker rabu, pneumonia, bidasan jantung, dan gagal dalaman. Pulse oximeter berformat kecil dan dioperasikan dengan menggunakan aki. Untuk menggunakannya, alat dijepitkan ke ujung jari pasien. Instrumen ini dilengkapi sensor cuaca yang menembus jaringan. Hasil pengukuran akan terlihat di layar kerumahtanggaan tulang beragangan persentase. 12. Syringe Pump Sama seperti infuse pump, perabot ini juga befungsi cak bagi mengegolkan hancuran atau obat ke dalam tubuh pasien dengan dosis dan hari tertentu secara terintegrasi. Hanya cuma, kalau pada infuse, pelelang/cairan dimasukkan melalui selang, pada syringe pump, obat atau cair dimasukkan melangkahi jarum suntik. Syringe pump bekerja dengan sistem elektronik mikroprosesor untuk mengontrol kuantitas cairan nan dimasukkan ke dalam fisik pasien. Jumlah cair ini dihitung berdasarkan per jam. Alat ini dilengkapi peluit yang akan berbunyi ketika dosis dan waktu nan sudah ditentukan terlampau. 13. Topeng Oksigen Masker oksigen digunakan kerjakan memberikan oksigen kepada pasien yang mengalami bencana fotosintesis. Alat ini dilengkapi ujar-ujar sehingga proses anugerah oksigen bisa dilakukan dengan lampias. Saat digunakan, posisi alat menutupi hidung dan mulut sekaligus. Peranti kedokteran ini dibuat bersumber bahan yang lentur, seperti silikon dan PVC yang memenuhi tolok kualitas medis, dengan warna bening. Terserah sejumlah jenis masker oksigen, seperti simple face mask, rebreathing mask, dan non-rebreathing mask. Biasanya, perangkat ini disediakan beserta tabung oksigennya. 14. Kruk Radas Bantu Jalan Bagi orang yang mengalami beda kaki, patah tulang kaki, lemah kaki, atau punya invalid kaki bawaan, dibutuhkan radas tolong kronologi yang absah disebut kruk. Fungsi kruk adalah lakukan menopang keseimbangan dan mengurangi tanggung berat badan saat berjalan, bisa juga buat mengganjar maslahat otot. Cak bagi menggunakannya, kruk dipegang dengan tangan dan ujungnya disandarkan lega ketiak. Itulah sebabnya, alat ini buruk perut juga disebut kruk katek. Kruk bisa digunakan satu atau berpasangan sesuai kebutuhan. Kruk biasanya dibuat mulai sejak bahan kayu atau logam ringan. 15. Ranjang Pasien Setiap rumah sakit membutuhkan ranjang pasien sebagai tempat bernaung pasien yang menjalani rawat mengadar. Ada dua macam ranjang pasien, yaitu yang menggunakan sistem manual dan elektrik. Tempat tidur manual digerakkan dengan tangan, sedangkan ranjang elektrik menggunakan remote. Beralaskan mekanismenya, ada tiga tipe petiduran pasien 1 crank engkol, 2 crank, dan 3 crank. Seiring kronologi teknologi di bidang kesegaran, ranjang pasien juga kini dibuat privat beragam eksemplar. Semakin panjang kelasnya, pembaringan pasien nan disediakan pun makin nyaman, utamanya yang menggunakan sistem elektrik. 16. Peraduan Periksa Examination Bed Ranjang periksa digunakan para ahli medis untuk memeriksa pasien n domestik posisi menggeletak. Pemeriksaan yang dilakukan hanya konkret penapisan asing, seperti mengusut tekanan darah, denyut jantung, suhu, sinus mulut, dan indra peraba luar. Bentuk peraduan periksa ini menyerupai meja hierarki dengan bagian ketua dapat dinaikkan dengan sudut kemiringan maksimal 45 derajat. Matra standar ranjang periksa adalah 200x65x75 cm. Rangkanya terserah yang dibuat dari pipa besi dan baja antikarat, ada juga yang menggunakan sasaran PVC. 17. Tensimeter Sesuai namanya, tensimeter merupakan instrumen kesehatan bagi mengukur tekanan darah tensi. Dalam dunia medis, alat ini dikenal dengan nama sphygmomanometer. Sinse atau perawat menggunakan alat ini bagi melabu apakah tekanan pembawaan pasien normal atau tidak lakukan keperluan diagnosis kian lanjut. Ketika ini, dikenal dua jenis tensimeter, yaitu manual dan digital. Pada tensimeter manual, alat dilengkapi balon untuk memompa, sedangkan tensimeter digital dilengkapi layar. Selain tekanan bakat, tensimeter digital juga refleks menimbang denyut dalaman. Tak hanya kondominium gempa bumi alias akomodasi kesehatan lainnya, tensimeter lagi waktu ini sudah banyak digunakan di rumah-rumah, terutama tensimeter digital. Dengan demikian, pasien boleh memonitor sendiri impitan darahnya secara rutin dan mandiri tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. 18. Foley Catheter Foley catheter adalah alat untuk menyalurkan urine intern sistem terkatup, bebas dari udara dan polusi di sekitarnya. Alat ini nyata selang elastis yang mencantumkan kandung air seni dengan urine bag dan pada ujungnya dilengkapi balon untuk mencegah kebocoran. Kateter kemih, tertera dari macam foley catheter, dibutuhkan oleh pasien nan tidak mampu mengosongkan kandung kemihnya. Air kencing yang enggak dikeluarkan silam berbahaya karena akan menambun dalam buah punggung dan menyebabkan kerusakan dan pil fungsi ginjal. 19. Ambu Bag Pulmonary Resuscitator Ambu bag atau pulmonary resuscitator merupakan perkakas tolong pernapasan berukuran katai dan ringan yang berfungsi untuk menerimakan napas buatan. Alat ini berbentuk pompa bulat nan dilengkapi pipa berkatup dan masker lakukan menghubungkan dan memuluskan proses rahmat udara kepada pasien. Perangkat ini dioperasikan dengan pendirian memompa oksigen mulai sejak gegana bebas berulang kelihatannya ke dalam sistem pernapasan sehingga kebutuhan oksigen pasien terpenuhi. Galibnya, ambu bag digunakan momen cak semau kondisi kritis pascakecelakaan atau kondisi tak sebelum perlengkapan ventilator tersuguh. 20. Infusion Pump Infusion pump berupa alat pompa elektronik yang berfungsi mengeset kelancaran aliran larutan infus sehingga jumlahnya terkontrol. Gawai ini dilengkapi sensor mekanik dan elektronik serta diatur dengan mikrokomputer digital sehingga kederasan titisan infus bisa diatur dengan mudah dan akurat. Perlengkapan ini biasanya digunakan di ruang ICU. Khasiat alat ini merupakan bisa memantau jikalau ada aliran gelembung peledak yang masuk kerumahtanggaan ular-ular infus yang berbahaya karena dapat menyebabkan emboli. Selain itu, organ ini dilengkapi alarm nan akan berbunyi jika infus habis atau ada obstruksi dalam revolusi. 21. Tiang Infus Infuse Stand Kusen infus berfungsi buat menurunkan pot cairan infus nan terhubung dengan pasien. Alat ini berupa tiang yang dapat diatur tingginya dan dilengkapi roda sehingga mudah dipindahkan. Tiang infus dilengkapi dua biji zakar pengait bekas mencantolkan jambangan cairan infus. 22. Medical Ventilator Medical ventilator dirancang bakal menggantikan sebagian alias seluruh kerja paru-paru dengan cara menerimakan pernapasan otomatis kepada pasien yang tidak bisa atau mengalami kesulitan bernapas. Alat ini akan mendukung ventilasi udara untuk mempertahankan fungsi pernapasan pasien. 23. Patient Monitor Patient monitor merupakan alat kesehatan yang fungsinya adalah memonitor kondisi kebugaran pasien secara realtime. Dengan alat ini, kondisi fisiologis dan tanda vital pasien dapat dilihat saat itu juga. Data-data tersebut ditampilkan pada sebuah cucur monitor, baik LCD atau CRT, secara terus-menerus. Perabot ini biasanya digunakan di ruangan ICU, IGD, ruang aksi, ataupun ruangan enggak, di mana pasien membutuhkan pemantauan secara intensif. Indeks nan ditampilkan pada cucur, antara lain detak dalaman, tekanan bakat, irama napas dan jantung, kodrat oksigen, temperatur tubuh, grafik EKG, dan lainnya. 24. Blood Lancet Blood lancet adalah alat berwujud jarum steril sekali pakai disposable nan berfungsi bikin mengambil sampel darah dengan cara menusukkannya ke ujung jari pasien kerjakan mengambil percontoh darah dalam total kecil. Alat kesehatan satu ini sangat efektif dan praktis karena ujung jarumnya radikal dan akurasinya tinggi. Biasanya, organ ini digunakan bersamaan dengan lancing device kerjakan mengecek kadar sukrosa, asam urat, kolesterol, dan tak-lain. Blood lancet dapat digunakan oleh berbagai perabot uji darah yang memakai jarum 28G. 25. Blood Warmer Pembawaan dari kontributor biasanya disimpan di internal lemari pendingin. Ketika akan dilakukan transfusi, darah harus dihangatkan terlebih dulu sampai mencapai hawa yang sesuai dengan hawa internal manusia agar pasien tidak mengalami hipotermia. Kerjakan itulah dibutuhkan alat blood warmer penghangat darah. Perangkat ini dilengkapi termostat sehingga kestabilan master pembawaan bisa dijaga. Mandu kerja alat ini ialah darah dari kantung dialirkan melalui selang yang dilewatkan di antara alat blood warmer sehingga suhunya panas kuku dan stabil, yaitu sekitar 36–39 derajat Celsius. 26. Fetal Monitor ataupun Cardiotocography CTG Fetal monitor adalah alat buat memantau kondisi bakal anak di dalam kandungan secara makin detail. Instrumen ini tidak hanya bisa mendeteksi detak dalaman bakal manusia dan kontraksi, hanya juga menganalisis dan menampilkannya intern rang tabel yang tampak di monitor. Sensor memperalat CTG galibnya dilakukan saat menjelang persalinan sehingga dokter dapat menentukan tindakan yang mungkin perlu dilakukan bikin menggampangkan persalinan. Alat ini dulu bagus jika dipadukan dengan alat lain untuk menganalisis perkembangan janin intern kandungan. 27. USG Ultrasonografi Alat ultrasonografi USG berfungsi kerjakan menggambarkan organ dalam tubuh khalayak dengan memperalat gelombang suara minor berfrekuensi tinggi. Gelombang suara tersebut akan mentransfer energi dari suatu titik ke titik lain sehingga dapat mencitrakan hampir semua fragmen badan dengan jelas. Namun, perangkat USG tidak dapat digunakan untuk mengaram bagian-bagian tubuh yang ditutupi tulang atau dipenuhi udara. Hasil pembayangan yang ditampilkan alat USG, baik bakal manusia, jantung, buah punggung, lever, lambung, tali perut, maupun lainnya dapat dilihat di layar monitor berupa gambar 2, 3, alias 4 dimensi. 28. Elektrokardiograf EKG/Radas Rekam Dalaman Elektrokardiograf EKG atau alat rekam jantung merupakan organ untuk merekam aktivitas elektrik jantung arti menganalisis terserah ataupun tidaknya provokasi musik jantung. Alat ini berkarya dengan cara memasang sejumlah elektrode nan dipasang pada beberapa bagian tubuh pasien sejauh beberapa momen. Elektrode tersebut akan mendeteksi peralihan elektris nan disalurkan otot dalaman sekejap-sekejap jantung berdenyut. Indeks yang diperiksa melalui perlengkapan rekam jantung ini membentangi detak jantung dan variasinya, ukuran dan posisi dalaman, serta digunakan untuk mengevaluasi atau screening awal kondisi dalaman. 29. Defibrillator/Perangkat Pacu Jantung Defibrillator atau alat sungga jantung berfungsi mengalirkan energi kejut setrum ke jantung. Alat ini digunakan sebagai upaya kerjakan menginduksi denyut jantung pasien nan berada dalam kondisi darurat. Defibrilator terbagi dalam dua tipe, adalah defibrillator manual dan otomatis. Irama jantung diharapkan kembali jamak dengan memberikan stimulus energi kejut dengan kadar tertentu yang dilakukan bersamaan dengan CPR. Cara ini diharapkan boleh membuat detak dalaman kembali normal. 30. Perabot Keshatan – Oxygen Concentrator Oxygen concentrator yakni alat kesehatan nan berfungsi menghasilkan oksigen dengan cara memanfaatkan udara sekitar, lalu menyaringnya tanpa menggunakan tabung oksigen. Kadar otentisitas oksigen yang dihasilkan organ ini dapat hingga ke 90%. Selain untuk menghasilkan oksigen, gawai ini juga bisa digunakan umpama nebulizer. Bentuknya yang portabel membuat instrumen ini juga sejadi bagi mereka yang sedang mengamalkan terapi oksigen dalam periode pemulihan penyakit dan relaksasi. 31. Instrumen Kesehatan – Oxygen Analyzer Oxygen analyzer adalah radas cak bagi mengukur ketentuan oksigen intern satu proses pembuangan asap. Perkakas ini biasa digunakan di ruang bedah dan terbambang sreg revolusi asimilasi di mesin anestesi bikin mendeteksi sentralisasi oksigen pada peredaran pernapasan. Ada tiga diversifikasi oxygen analyzer, yaitu polarographic, galvanic, dan paramagnetic. Perkakas ini tidak boleh dioperasikan di lingkungan yang di dalamnya terwalak asap yang mudah cengkut. 32. Alat Kesegaran – Autoclaf Alat kedokteran meliputi banyak jenis, tak hanya berupa perlengkapan bantu, sahaja termasuk juga organ sterilisasi sterilizer. Salah satu gawai penyucihamaan yang digunakan privat dunia kedokteran adalah autoclave, adalah sterilizer yang memperalat uap panas bertekanan. Bahan yang digunakan bikin takhlik autoclave adalah jamur antikarat stainless steel yang di dalamnya dilengkapi molekul perapian. Uap sensual yang bertekanan tinggi di dalam autoclave pahit lidah efektif bikin membunuh mikroorganisme mengaras spora. 33. Peralatan Kesegaran – Hematolgy Analyzer Hematology analyzer adalah alat kebugaran yang berfungsi cak bagi menganalisis kamp darah secara otomatis berusul percontoh talenta. Analisis dilakukan dengan cara menghitung dan menyukat pengasingan darah secara faali bersendikan impedansi revolusi listrik terhadap kamp-sel talenta yang dilewatkan. Alat ini cerbak digunakan bikin mendiagnosis beberapa problem, begitu juga kanker dan diabetes, sekali lagi dalam pemeriksaan hematologi rutin, begitu juga memeriksa ketentuan hemoglobin serta menghitung jumlah sel leukosit dan trombosit. Alat ini tinggal boleh diandalkan karena memberikan hasil nan cepat dan akurat. 34-50 Internal penulisan Kesehatan yaitu riuk satu kebutuhan dasar manusia yang dahulu penting. Eksploitasi 33 perangkat alat kesehatan di atas dan banyak lagi organ lainnya akan dulu kondusif dalam mencecah derajat kesehatan nan diharapkan.
Infus merupakan metode pemberian cairan dan obat yang dilakukan langsung melalui pembuluh darah. Cairan yang diberikan melalui infus dapat berfungsi sebagai cairan pemeliharaan ataupun cairan resusitasi. Cairan infus akan diberikan ketika pasien melakukan perawatan di rumah sakit. Cairan infus intravenous fluid tersimpan di dalam sebuah kantong atau botol steril yang akan dialirkan melalui selang menuju pembuluh darah. Jenis dan jumlah cairan yang digunakan akan bergantung kondisi pasien, ketersediaan cairan, dan tujuan pemberian cairan infus. Selain untuk memberikan cairan, pemberian infus juga bisa dilakukan sebagai metode pemberian obat secara parenteral. Jenis Cairan Infus dan Kegunaannya Ada beragam cairan infus yang dapat digunakan ketika pasien mendapatkan perawatan. Cairan infus yang umum digunakan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu Cairan kristaloid Jenis cairan infus yang pertama adalah kristaloid. Cairan kristaloid mengandung natrium klorida, natrium glukonat, natrium asetat, kalium klorida, magnesium klorida, dan glukosa. Cairan kristaloid umumnya digunakan untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit, mengembalikan pH, menghidrasi tubuh, dan sebagai cairan resusitasi. Beberapa cairan infus yang masuk ke dalam jenis cairan kristaloid antara lain Cairan saline Cairan saline NaCL % merupakan cairan kristaloid yang sering ditemui. Cairan ini mengandung natrium dan clorida. Cairan infus ini digunakan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang, mengoreksi ketidakseimbangan elektrolit, dan menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik. Ringer laktat Ringer laktat merupakan jenis cairan kristaloid yang mengandung kalsium, kalium, laktat, natrium, klorida, dan air. Cairan ringer laktat umumnya diberikan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang saat mengalami luka, cedera, atau menjalani operasi yang menyebabkan kehilangan darah dengan cepat dalam jumlah yang banyak. Selain itu, cairan ini juga sering digunakan sebagai cairan pemeliharan ketika sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Dextrose Dextrose merupakan cairan infus yang mengandung gula sederhana. Cairan ini sering digunakan untuk meningkatkan kadar gula darah, pada seseorang yang mengalami hipoglikemia gula darah rendah. Selain itu, cairan infus dextrose juga dapat digunakan untuk kondisi hyperkalemia kadar kalium yang tinggi. Cairan koloid Jenis cairan yang kedua adalah cairan koloid. Cairan koloid memiliki molekul yang lebih berat. Cairan ini dapat diberikan pada pasien yang menderita sakit kritis, pasien bedah, dan juga sebagai cairan resusitasi. Cairan infus yang termasuk ke dalam jenis cairan koloid adalah Gelatin Gelatin merupakan salah satu cairan koloid yang mengandung protein hewani. Salah satu kegunaan cairan ini adalah untuk mengatasi keadaan kurangnya volume darah yang disebabkan oleh kehilangan darah. Albumin Pemberian cairan infus albumin biasanya dilakukan saat pasien memiliki kadar albumin yang rendah, misalnya pasien yang menjalani operasi transplantasi hati, menderita luka bakar akut, dan pasien sepsis. Dekstran Dekstran merupakan jenis cairan koloid yang mengandung polimer glukosa. Dekstran dapat digunakan untuk memulihkan kondisi kehilangan darah. Selain itu, dekstran juga digunakan untuk mencegah terjadinya tromboemboli setelah operasi. Cairan infus tidak boleh digunakan secara sembarangan dan penggunaannya harus berada di bawah pengawasan dokter. Hal ini karena risiko komplikasi akibat pemberian infus bisa saja terjadi. Selain itu, pemilihan jenis cairan infus juga harus disesuaikan dengan kondisi pasien dan pertimbangan dokter.
Alat Kesehatan – Dalam menjalankan pekerjaannya, para tenaga medis membutuhkan berbagai macam alat kesehatan. Alat kesehatan adalah instrumen, mesin, atau bahan, yang digunakan untuk mendiagnosis, mencegah, menyembuhkan, atau merawat orang sakit, seperti 33 alat alat kesehatan berikut ini. Dibawah ini adalah daftar alat kesehatan dan fungsinya yang dilengkapi dengan gambar untuk lebih mempermudah pembaca dalam memahami peralatan-peralatan yang biasa dipakai dalam dunia medis atau kedokteran. 1. First Aid Kit First Aid Kit atau dikenal dengan nama alat P3K Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan sangat dibutuhkan saat terjadi kecelakaan ringan maupun parah. Alat P3K berguna untuk memberikan pertolongan dan perawatan sementara sebelum mendapat pertolongan lanjutan. Kotak P3K harus berisi peralatan dari jenis kompres, plester, antiseptik, selimut, sarung tangan, gunting, tabung oksigen portabel, perban, kasa steril, termometer, peniti, pinset, dan senter. Kotak P3K juga harus dilengkapi obat antinyeri, antimulas, aspirin, antialergi, obat mata, obat gosok, dan amoniak cair. 2. Stetoskop Stetoskop adalah alat kesehatan yang paling sering dijumpai. Stetoskop merupakan alat akustik yang fungsinya memeriksa suara di dalam tubuh, seperti detak jantung, suara pergerakan usus dan lambung, dan lainnya. Suara tidak normal yang terdengar lewat stetoskop berguna untuk mendiagnosis penyakit. Alat ini bisa memberi informasi suara tertentu sekaligus menghilangkan suara lainnya. Dengan menerjemahkan suara yang didengar melalui alat ini, dokter bisa mengambil tindakan pengobatan yang tepat untuk pasien. 3. Bedpan Dalam bahasa sehari-hari, bedpan lebih dikenal dengan nama pispot. Alat kesehatan yang satu ini berfungsi untuk menampung urine dan feses pasien yang tidak bisa pergi ke toilet. Biasanya, bedpan dibuat dari bahan logam, plastik, maupun kaca. 4. Termometer Keberadaan termometer hampir selalu dibutuhkan dalam segala situasi medis. Alat ini berfungsi untuk mengukur suhu tubuh dan memiliki beberapa jenis, seperti termometer air raksa merkuri, termometer digital, dan yang terbaru termometer inframerah. Termometer air raksa relatif murah, tetapi kurang akurat, lambat, dan bisa berbahaya jika pecah. Meskipun lebih mahal, termometer digital menampilkan suhu berupa angka hanya dalam beberapa detik. Termometer inframerah juga menggunakan sistem digital, tetapi dipakai tanpa menyentuh tubuh. 5. Pispot Urinal Pispot urinal adalah alat bantu bagi pasien atau lansia yang harus tetap berada di tempat tidur atau sulit bergerak. Ada beberapa bentuk pispot sesuai jenis kelamin penggunanya, biasanya berbentuk tabung atau bak yang dilengkapi pegangan sehingga mudah dibawa. Bahan pembuat pispot pun bermacam-macam, biasanya dari plastik atau stainless. Dibanding yang berbahan plastik, pispot stainless memiliki beberapa keunggulan mudah dibersihkan, kualitasnya lebih bagus, dan volumenya lebih banyak. 6. Alat Suntik Dalam istilah medis, alat suntik dikenal dengan nama syringe, spet, atau spuit. Mungkin semua orang pernah melihatnya. Alat ini berbentuk pompa piston sederhana dan berfungsi untuk memasukkan cairan/gas ke dalam tubuh pasien langsung ke pembuluh darah. Di samping itu, alat suntik juga berfungsi untuk mengisap cairan/gas sebagai sampel untuk uji laboratorium. Ukuran dan jenis alat suntik bervariasi, tergantung penggunaannya dan biasanya sudah satu paket dengan jarumnya. Alat suntik harus steril dan hanya boleh digunakan oleh tenaga medis. 7. Alat Infus Infuse Set Selain alat suntik, obat atau cairan lain juga bisa dimasukkan ke dalam tubuh melalui infuse set. Dengan cara ini, cairan obat, vitamin, atau elektrolit dialirkan ke dalam tubuh melalui vena dengan kecepatan yang bisa diatur secara tetap konstan dalam waktu tertentu. Alat infus sering digunakan pada saat pasien harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Infuse set termasuk jenis alat kesehatan habis pakai disposable. Artinya, infuse set hanya boleh digunakan satu kali dan setelah itu harus dibuang. 8. Kursi Roda Kursi roda juga termasuk alat kesehatan berupa alat bantu bagi orang yang mengalami kesulitan berjalan. Kesulitan berjalan bisa diakibatkan kondisi sakit, patah tulang kaki, atau cacat bawaan. Berdasarkan sistemnya, ada dua jenis kursi roda, yaitu elektrik dan manual. Sementara itu, berdasarkan fungsinya, kursi roda dibedakan menjadi beberapa macam, seperti kursi roda standar, kursi roda untuk penderita cerebral palsy, kursi roda pediatrik, kursi roda untuk berolahraga, dan lainnya. 9. Nebulizer Penderita asma pasti sudah tidak asing dengan alat yang satu ini. Nebulizer sebenarnya tidak tergolong alat bantu kesehatan. Fungsi alat ini adalah mengubah bentuk obat cair menjadi uap atau aerosol sehingga lebih mudah dihirup. Dengan nebulizer, obat akan langsung masuk ke dalam sistem pernapasan sehingga bisa bekerja lebih efektif dan lebih cepat reaksinya. Selain asma, nebulizer juga biasa digunakan untuk mengatasi penyakit bronkitis, sinusitis, atau lainnya. 10. Glucometer Glucometer adalah alat untuk mengecek kadar gula darah. Satu set alat ini terdiri dari jarum lancet, alat lancet, strip pengukur, dan alat ukur itu sendiri. Jarum lancet beserta alat penyuntiknya merupakan alat pendukung agar tes gula darah mandiri bisa dilakukan. Adapun bagian yang berperan langsung dalam pengukuran kadar gula secara mandiri adalah strip pengukur dan alat pengukur. Strip pengukur digunakan untuk mengambil sampel darah dan bersifat sekali pakai, begitu juga dengan jarum lancet-nya. 11. Pulse Oximeter Pulse oximeter merupakan alat kesehatan yang berfungsi mengukur kadar atau kepekatan oksigen di dalam darah. Alat ini digunakan untuk mengecek kesehatan pasien yang memiliki masalah pernapasan atau jantung, seperti asma, kanker paru-paru, pneumonia, serangan jantung, dan gagal jantung. Pulse oximeter berukuran kecil dan dioperasikan dengan menggunakan baterai. Untuk menggunakannya, alat dijepitkan ke ujung jari pasien. Alat ini dilengkapi sensor cahaya yang menembus jaringan. Hasil pengukuran akan terlihat di layar dalam bentuk persentase. 12. Syringe Pump Sama seperti infuse pump, alat ini juga befungsi untuk memasukkan cairan atau obat ke dalam tubuh pasien dengan dosis dan waktu tertentu secara teratur. Hanya saja, kalau pada infuse, obat/cairan dimasukkan melalui selang, pada syringe pump, obat atau cairan dimasukkan melalui jarum suntik. Syringe pump bekerja dengan sistem elektronik mikroprosesor untuk mengontrol jumlah cairan yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien. Jumlah cairan ini dihitung berdasarkan per jam. Alat ini dilengkapi alarm yang akan berbunyi ketika dosis dan waktu yang sudah ditentukan habis. 13. Masker Oksigen Masker oksigen digunakan untuk memberikan oksigen kepada pasien yang mengalami gangguan pernapasan. Alat ini dilengkapi selang sehingga proses pemberian oksigen bisa dilakukan dengan lancar. Saat digunakan, posisi alat menutupi hidung dan mulut sekaligus. Alat medis ini dibuat dari bahan yang lentur, seperti silikon dan PVC yang memenuhi standar kualitas medis, dengan warna bening. Ada beberapa jenis masker oksigen, seperti simple face mask, rebreathing mask, dan non-rebreathing mask. Biasanya, alat ini disediakan beserta tabung oksigennya. 14. Kruk Alat Bantu Jalan Bagi orang yang mengalami cedera kaki, patah tulang kaki, lemah kaki, atau memiliki cacat kaki bawaan, dibutuhkan alat bantu jalan yang biasa disebut kruk. Fungsi kruk adalah untuk menopang keseimbangan dan mengurangi beban berat badan saat berjalan, bisa juga untuk mengembalikan fungsi otot. Untuk menggunakannya, kruk dipegang dengan tangan dan ujungnya disandarkan pada ketiak. Itulah sebabnya, alat ini sering juga disebut kruk ketiak. Kruk bisa digunakan satu atau berpasangan sesuai kebutuhan. Kruk biasanya dibuat dari bahan kayu atau logam ringan. 15. Ranjang Pasien Setiap rumah sakit membutuhkan ranjang pasien sebagai tempat beristirahat pasien yang menjalani rawat inap. Ada dua macam ranjang pasien, yaitu yang menggunakan sistem manual dan elektrik. Ranjang manual digerakkan dengan tangan, sedangkan ranjang elektrik menggunakan remote. Berdasarkan mekanismenya, ada tiga jenis ranjang pasien 1 crank engkol, 2 crank, dan 3 crank. Seiring perkembangan teknologi di bidang kesehatan, ranjang pasien pun kini dibuat dalam beragam model. Semakin tinggi kelasnya, ranjang pasien yang disediakan pun makin nyaman, utamanya yang menggunakan sistem elektrik. 16. Ranjang Periksa Examination Bed Ranjang periksa digunakan para ahli medis untuk memeriksa pasien dalam posisi berbaring. Pemeriksaan yang dilakukan hanya berupa pemeriksaan luar, seperti memeriksa tekanan darah, denyut jantung, suhu, rongga mulut, dan kulit luar. Bentuk ranjang periksa ini menyerupai meja panjang dengan bagian kepala bisa dinaikkan dengan sudut kemiringan maksimal 45 derajat. Ukuran standar ranjang periksa adalah 200x65x75 cm. Rangkanya ada yang dibuat dari pipa besi dan baja antikarat, ada juga yang menggunakan bahan PVC. 17. Tensimeter Sesuai namanya, tensimeter adalah alat kesehatan untuk mengukur tekanan darah tensi. Dalam dunia medis, alat ini dikenal dengan nama sphygmomanometer. Dokter atau perawat menggunakan alat ini untuk mengecek apakah tekanan darah pasien normal atau tidak untuk keperluan diagnosis lebih lanjut. Saat ini, dikenal dua jenis tensimeter, yaitu manual dan digital. Pada tensimeter manual, alat dilengkapi balon untuk memompa, sedangkan tensimeter digital dilengkapi layar. Selain tekanan darah, tensimeter digital juga sekaligus mengukur denyut jantung. Tak hanya rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya, tensimeter pun kini sudah banyak digunakan di rumah-rumah, terutama tensimeter digital. Dengan demikian, pasien dapat memonitor sendiri tekanan darahnya secara rutin dan mandiri tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. 18. Foley Catheter Foley catheter adalah alat untuk menyalurkan urine dalam sistem tertutup, bebas dari udara dan polusi di sekitarnya. Alat ini berupa selang fleksibel yang menghubungkan kandung kemih dengan urine bag dan pada ujungnya dilengkapi balon untuk mencegah kebocoran. Kateter urine, termasuk dari jenis foley catheter, dibutuhkan oleh pasien yang tidak mampu mengosongkan kandung kemihnya. Urine yang tidak dikeluarkan sangat berbahaya karena akan menumpuk dalam ginjal dan menyebabkan kerusakan dan kegagalan fungsi ginjal. 19. Ambu Bag Pulmonary Resuscitator Ambu bag atau pulmonary resuscitator merupakan alat bantu pernapasan berukuran kecil dan ringan yang berfungsi untuk memberikan napas buatan. Alat ini berbentuk pompa bulat yang dilengkapi pipa berkatup dan masker untuk menghubungkan dan memudahkan proses pemberian udara kepada pasien. Alat ini dioperasikan dengan cara memompa oksigen dari udara bebas berulang kali ke dalam sistem pernapasan sehingga kebutuhan oksigen pasien terpenuhi. Biasanya, ambu bag digunakan saat ada kondisi kritis pascakecelakaan atau kondisi lain sebelum alat ventilator tersedia. 20. Infusion Pump Infusion pump berupa alat pompa elektronik yang berfungsi mengatur kecepatan aliran cairan infus sehingga jumlahnya terkontrol. Alat ini dilengkapi sensor mekanik dan elektronik serta diatur dengan mikrokomputer digital sehingga kecepatan tetesan infus bisa diatur dengan mudah dan akurat. Alat ini biasanya digunakan di ruang ICU. Kelebihan alat ini adalah bisa memantau jika ada aliran gelembung udara yang masuk dalam selang infus yang berbahaya karena bisa menyebabkan emboli. Selain itu, alat ini dilengkapi alarm yang akan berbunyi jika infus habis atau ada hambatan dalam aliran. 21. Tiang Infus Infuse Stand Tiang infus berfungsi untuk menempatkan botol cairan infus yang terhubung dengan pasien. Alat ini berupa tiang yang dapat diatur tingginya dan dilengkapi roda sehingga mudah dipindahkan. Tiang infus dilengkapi dua buah pengait tempat menggantungkan botol cairan infus. 22. Medical Ventilator Medical ventilator dirancang untuk menggantikan sebagian atau seluruh kerja paru-paru dengan cara memberikan pernapasan otomatis kepada pasien yang tidak dapat atau mengalami kesulitan bernapas. Alat ini akan mendukung ventilasi udara untuk mempertahankan fungsi pernapasan pasien. 23. Patient Monitor Patient monitor merupakan alat kesehatan yang fungsinya adalah memonitor kondisi kesehatan pasien secara realtime. Dengan alat ini, kondisi fisiologis dan tanda vital pasien dapat dilihat saat itu juga. Data-data tersebut ditampilkan pada sebuah layar monitor, baik LCD maupun CRT, secara terus-menerus. Alat ini biasanya digunakan di ruangan ICU, IGD, ruang operasi, atau ruangan lain, di mana pasien membutuhkan pemantauan secara intensif. Parameter yang ditampilkan pada layar, antara lain detak jantung, tekanan darah, irama napas dan jantung, kadar oksigen, suhu tubuh, grafik EKG, dan lainnya. 24. Blood Lancet Blood lancet adalah alat berupa jarum steril sekali pakai disposable yang berfungsi untuk mengambil sampel darah dengan cara menusukkannya ke ujung jari pasien untuk mengambil sampel darah dalam jumlah kecil. Alat kesehatan satu ini sangat efektif dan praktis karena ujung jarumnya tajam dan akurasinya tinggi. Biasanya, alat ini digunakan bersamaan dengan lancing device untuk mengecek kadar gula, asam urat, kolesterol, dan lain-lain. Blood lancet dapat digunakan oleh berbagai alat uji darah yang memakai jarum 28G. 25. Blood Warmer Darah dari donor biasanya disimpan di dalam lemari pendingin. Saat akan dilakukan transfusi, darah harus dihangatkan terlebih dulu hingga mencapai suhu yang sesuai dengan suhu internal manusia agar pasien tidak mengalami hipotermia. Untuk itulah dibutuhkan alat blood warmer penghangat darah. Alat ini dilengkapi termostat sehingga kestabilan suhu darah bisa dijaga. Cara kerja alat ini adalah darah dari kantung dialirkan melalui selang yang dilewatkan di antara alat blood warmer sehingga suhunya hangat dan stabil, yaitu sekitar 36–39 derajat Celsius. 26. Fetal Monitor atau Cardiotocography CTG Fetal monitor adalah alat untuk memantau kondisi janin di dalam kandungan secara lebih detail. Alat ini tidak hanya bisa mendeteksi detak jantung janin dan kontraksi, tetapi juga menganalisis dan menampilkannya dalam bentuk grafik yang tampak di monitor. Pemeriksaan menggunakan CTG biasanya dilakukan saat menjelang persalinan sehingga dokter dapat menentukan tindakan yang mungkin perlu dilakukan untuk memudahkan persalinan. Alat ini sangat bagus jika dipadukan dengan alat lain untuk menganalisis perkembangan janin dalam kandungan. 27. USG Ultrasonografi Alat ultrasonografi USG berfungsi untuk mencitrakan organ dalam tubuh manusia dengan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi. Gelombang suara tersebut akan mentransfer energi dari satu titik ke titik lain sehingga dapat mencitrakan hampir semua bagian tubuh dengan jelas. Namun, alat USG tidak dapat digunakan untuk melihat bagian-bagian tubuh yang ditutupi tulang atau dipenuhi udara. Hasil pencitraan yang ditampilkan alat USG, baik janin, jantung, ginjal, lever, lambung, usus, maupun lainnya dapat dilihat di layar monitor berupa gambar 2, 3, atau 4 dimensi. 28. Elektrokardiograf EKG/Alat Rekam Jantung Elektrokardiograf EKG atau alat rekam jantung adalah alat untuk merekam aktivitas elektrik jantung guna menganalisis ada atau tidaknya gangguan irama jantung. Alat ini bekerja dengan cara memasang beberapa elektrode yang dipasang pada beberapa bagian tubuh pasien selama beberapa saat. Elektrode tersebut akan mendeteksi perubahan elektris yang disalurkan otot jantung setiap kali jantung berdetak. Parameter yang diperiksa melalui alat rekam jantung ini meliputi detak jantung dan variasinya, ukuran dan posisi jantung, serta digunakan untuk mengevaluasi atau screening awal kondisi jantung. 29. Defibrillator/Alat Pacu Jantung Defibrillator atau alat pacu jantung berfungsi mengalirkan energi kejut listrik ke jantung. Alat ini digunakan sebagai upaya untuk menginduksi denyut jantung pasien yang berada dalam kondisi darurat. Defibrilator terbagi dalam dua jenis, yaitu defibrillator manual dan otomatis. Irama jantung diharapkan kembali normal dengan memberikan stimulus energi kejut dengan kadar tertentu yang dilakukan bersamaan dengan CPR. Cara ini diharapkan dapat membuat detak jantung kembali normal. 30. Alat Keshatan – Oxygen Concentrator Oxygen concentrator adalah alat kesehatan yang berfungsi menghasilkan oksigen dengan cara memanfaatkan udara sekitar, lalu menyaringnya tanpa menggunakan tabung oksigen. Kadar kemurnian oksigen yang dihasilkan alat ini bisa mencapai 90%. Selain untuk menghasilkan oksigen, alat ini juga bisa digunakan sebagai nebulizer. Bentuknya yang portabel membuat alat ini juga cocok bagi mereka yang sedang melakukan terapi oksigen dalam masa pemulihan penyakit dan relaksasi. 31. Alat Kesehatan – Oxygen Analyzer Oxygen analyzer adalah alat untuk mengukur kadar oksigen dalam suatu proses pembuangan gas. Alat ini biasa digunakan di ruang bedah dan terpasang pada sirkuit pernapasan di mesin anestesi untuk mendeteksi konsentrasi oksigen pada sirkuit pernapasan. Ada tiga jenis oxygen analyzer, yaitu polarographic, galvanic, dan paramagnetic. Alat ini tidak boleh dioperasikan di lingkungan yang di dalamnya terdapat gas yang mudah terbakar. 32. Alat Kesehatan – Autoclaf Alat medis meliputi banyak jenis, tidak hanya berupa alat bantu, tetapi termasuk juga alat sterilisasi sterilizer. Salah satu alat sterilisasi yang digunakan dalam dunia medis adalah autoclave, yaitu sterilizer yang menggunakan uap panas bertekanan. Bahan yang digunakan untuk membuat autoclave adalah baja antikarat stainless steel yang di dalamnya dilengkapi elemen pemanas. Uap panas yang bertekanan tinggi di dalam autoclave terbukti efektif untuk membunuh mikroorganisme hingga ke spora. 33. Peralatan Kesehatan – Hematolgy Analyzer Hematology analyzer adalah alat kesehatan yang berfungsi untuk menganalisis sel darah secara otomatis dari sampel darah. Analisis dilakukan dengan cara menghitung dan mengukur sel darah secara otomatis berdasarkan impedansi aliran listrik terhadap sel-sel darah yang dilewatkan. Alat ini kerap digunakan untuk mendiagnosis beberapa penyakit, seperti kanker dan diabetes, juga dalam pemeriksaan hematologi rutin, seperti memeriksa kadar hemoglobin serta menghitung jumlah sel leukosit dan trombosit. Alat ini sangat bisa diandalkan karena memberikan hasil yang cepat dan akurat. 34-50 Dalam penulisan Kesehatan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang sangat penting. Penggunaan 33 alat alat kesehatan di atas dan banyak lagi alat lainnya akan sangat membantu dalam mencapai derajat kesehatan yang diharapkan.
Infus set merupakan sebuah perkakas penghubung antara iv chateter dan cair Infus. Sendiri tenaga kesegaran pasti mutakadim faham akan peristiwa itu. Namun jika pertanyaannya dibuat lebih rinci, apakah semua tenaga kesehatan mutakadim faham juga.? bak apa saja babak dari infus set..? Terbagi berapa macam Infus set..? dan Samakah infus set yang digunakan untuk cairan infus dan tranfusi darah. Pastinya sekali lagi semua petugas kesegaran telah hafal diluar ketua, terkait bilang pertanyaan diatas tentang infus set. Belaka untuk sekedar flashback materi saat masih di balai-balai kuliah, bangsal sehat akan mencoba mengulasnya pun. Jenis Infus Set Infus Set terbagi menJadi 3 jenis, yang mana setiap jenisnya n kepunyaan keefektifan dan kegunaannya masing-masing. a. Infus Set Makro. Infus set makro merupakan infus set yang memiliki fakto tetes nan samudra, biasanya digunakan cak bagi pasien dengan kebutuhan hancuran sedang ke banyak. Infuset makro bertambah familiar digunakan untuk pasien dewasa. b. Infus Set Mikro Infus Set Mikro yaitu infus set yang n kepunyaan faktor tetes lebih kecil, biasanya digunakan bagi pasien dengan kebutuhan hancuran kecil seperti pasien penyakit jantung, kanak-kanak anyir dan momongan-anak. c. Tranfusi Set Sesuai dengan namanya Infus Set macam ini memiliki faktor tengguli yang raksasa dan terletak blood pengayak seumpama penyelaras dari infus set varietas lainnya. Dengan kepentingan sebagai saluran untuk melakukan tranfusi pembawaan atau produk pembawaan lainnya. Silahkan lihat Rangka Infus set dibawah ini nan setiap bagian nya telah kami beri nomor dan kami jabarkan dibawah nya. Bagian-Bagian Infus Set 1. Spike Cup Adalah Sebuah Penutup penetrate needle yang ada di infus set atau tranfusi set yang berfungsi agar penetrate needle konstan steril. 2. Spike / Penetrate Needle Infus Adalah Plastik ekstrem yang berbentuk jarum umpama alat cak bagi menusuk hancuran infus dan penghubung sediakala cairan infus agar dapat dikeluarkan dari juga berfungsi faktor tetes untuk makro bertambah besar sedangkan untuk mikro bertambah kecil. 3. Air Vented / Jendela Udara Sesuai dengan Namanya yaitu sebuah terowongan kecil yang terwalak sreg spike berfungsi sebagai penyetabil mega di silinder titisan dan lagi misal ventilasi ketika memberikan cairan infus dalam bentuk vial konseptual paracetamol Flash, Sehingga bukan perlu lagi menggunakan pencucuk untuk menciptakan menjadikan ventilasi udara. 4. Drip Chamber / Ruang Jelmaan Ialah sebuah tabung yang menapuk jelmaan infus sebelum mengalir ke nasihat nan berfungsi mencegah emboli udara. 5. Blood Penapis Merupakan bagian khusus yang hanya ada pada infus set jenis tranfusi set berfungsi sebagai penapis darah, dan mencegah trombus masuk kelairan talenta. 6. Solution Filter / Penyaring Larutan Yaitu penghubung antara dip chamber silinder tetes dan ujar-ujar tube mencegah, hajat, partikel, udara, bekuan talenta tranfusi dan mencegah masuknya bakteri dari cairan infus kedalam rengkung darah vena. 7. Roller Clamp Set Meupakan sebuah Roller set nan terserah puas infus set befungsi cak bagi menata titisan cairan. 8. Tube / Selang Adalah Selang infus yang menjadi penghubung bagi mengalirkan cair infus kedalam pembuluh darah vena. 9. Y- Injection Conector Adalah bagian semenjak petuah / tube umumnya terbuat dari tiras luwes berfungsi laksana tempat penyuntikan obat via bolus atau intravena. 10. Injectin Site Yaitu peghubung konector dan selang infus, lazimnya terbuat dari karet dan juga sah digunakan sebagai tempat menyuntikkan obat intra vena atau bolus. 11. Conector Merupakan salah satu bagian penghubung selang infus dan iv chateter. 12. Needle Hub Merupakan penusuk yang melekat sreg conector sebuah infus set nan berfungsi seumpama needle spooling juga jendela bikin infus jenis vial dan flash. 13. Needle cap Merupakan Penutup jarum /Needle hub agar terjaga kesetrilannya dan mencegah tertusuknya jarum. Itulah Abnormal review ulang tercalit bagian infus set, jenis beserta manfaatnya, semoga dapat menjadi media pembelajaran bagi kita semua. Jika dirasa Oponen-teman mempunyai salah satu bagian infus set nan belum kami jabarkan silahkan tambahkan di ruangan komentar. Syukur.
Infus Set Infus set / Transet selang infus Selang infus ini fungsinya untuk jalan masuk cairan. sesuai namanya infus set digunakan untuk khusus cairan infus kalau transet gunanya untuk tranfusi. infus set tidak bisa digunakan untuk transet dan transet bisa digunakan untuk infus set, perbedaanya di saringnya kalau transet ada saringanya kalau infus set tidak ada. gambar disamping adalah infus set. Prosedur pemasangan infus Alat yang harus disiapkan Standar infuse Set infuse Cairan sesuai program medic Jarum infuse dengan ukuran yang sesuai Pengalas Torniket Kapas alcohol Plester Gunting Kasa steril Betadin Sarung tangan Prosedur kerja Jelaskan prosedur yang akan dilakukan Cuci tangan Hubungkan cairan dan infus set dengan memasukkan ke bagian karet atau akses selang ke botol infuse Isi cairan ke dalam set infus dengan menekan ruang tetesan hingga terisi sebagian dan buka klem slang hingga cairan memenuhi selang dan udara selang keluar Letakkan pangalas di bawah tempat vena yang akan dilakukan penginfusan Lakukan pembendungan dengan torniker karet pembendung 10-12 cmdi atas tempat penusukan dan anjurkan pasien untuk menggenggam dengan gerakan sirkular bila sadar Gunakan sarung tangan steril Disinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alcohol Lakukan penusukan pada vena dengan meletakkan ibu jari di bagian bawah vena da posisi jarum abocath mengarah ke atas Perhatikan keluarnya darah melalui jarum abocath / surflo maka tarik keluar bagian dalam jarum sambil meneruskan tusukan ke dalam vena Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan atau dikeluarkan, tahan bagian atas vena dengan menekan menggunakan jari tangan agar darah tidak keluar. Kemudian bagian infus dihubungkan atau disambungkan dengan slang infuse Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang diberikan Lakukan fiksasi dengan kasa steril Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan infus serta catat ukuran jarum Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan Prinsip pemasangan infus Prinsip pemasangan infuse pada pediatric anak Karena vena klien sangat rapuh, hindari tempat-tempat yang mudah digerakkan atau digeser dan gunakan alat pelindung sesuai kebutuhan pasang spalk kalau perlu Vena-vena kulit kepala sangat mudah pecah dan memerlukan perlindungan agar tidak mudah mengalami infiltrasi biasanya digunakan untuk neonatus dan bayi Selalu memilih tempat penusukan yang akan menimbulkan pembatasan yang minimal Prinsip pemasangan infuse pada lansia Pada klien lansia, sedapat mungkin gunakan kateter/jarum dengan ukuran paling kecil 24-26. Ukuran kecil mengurangi trauma pada vena dan memungkinkan aliran darah lebih lancar sehingga hemodilusi cairan intravena atau obat-obatan akan meningkat. Kestabilan vena menjadi hilang dan vena akan bergeser dari jarum jaringan subkutan lansia hilang. Untuk menstabilkan vena, pasang traksi pada kulit di bawah tempat insersi. Penggunaan sudut 5 – 15 ° saat memasukkan jarum akan sangat bermanfaat karena vena lansia lebih superficial. Pada lansia yang memiliki kulit yang rapuh, cegah terjadinya perobekan kulit dengan meminimalkan jumlah pemakaian plester.
alat alat infus beserta gambarnya