allah swt bersifat kalam dan mustahil bersifat
Penjelasan: 1. Wujud : Artinya Ada Yaitu tetap dan benar yang wajib bagi zat Allah Ta’ala yang tiada disebabkan dengan sesuatu sebab. Maka wujud ( Ada ) – disisi Imam Fakhru Razi dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi bukan ia a’in maujud dan bukan lain daripada a’in maujud , maka atas qaul ini adalah wujud itu Haliyyah ( yang menepati antara ada dengan
SifatWajib ,Mustahil dan jaiz bagi Allah. Sifat wajib bagi Allah awt; Dari kandungan surah di atas di jelaskan bahwa wujud Allah swt bersifat gaib danmanusia tidak dapat melihat dengan mata seperti halnya melihat wujud sesama manusia .,Hal ini juga di jelaskan dalam sebuah dalil dalam QS.AL-An’am ayat 103 : Kalam berarti berfirman
Tabelsifat sifat Allah SWT Sifat Wajib Sifat Mustahil Sifat Jaiz 1 Wujud ada 2 from AA 1
Meyakinibahwasanya Allah SWT ini bersifat dengan sifat-sifat yang sempurna tak terbatasi, dan mustahil bersifat kebalikannya dan ini adalah apa yang diyakini oleh Ahalussunnah wal Jama’ah sebagai bentuk dari pengertian sifat-sifat Allah SWT. Kalam; Sifat Ma’nawiyah yaitu kelaziman dari sifat ma’ani. Sifat ma’nawiyah tidak bisa
AlBaqarah : 255) SAMA’ ( ٌعﺎَﻤَﺳ ) BERARTI MENDENGAR. Mustahil Allah SWT bersifat Summun ( ﱞﻢُﺻ ) yang berarti tuli. Yang dimaksud dengan sifat wajib sama’ adalah mempunyai sifat Maha Mendengar. Sifat mendengar yang dimiliki
Süddeutsche Zeitung Heirats Und Bekanntschaften Suche. Di antara sifat Allah Ta’ala yang diyakini dan ditetapkan oleh ahlus sunnah adalah sifat kalam Maha berbicara. Ahlus sunnah bersepakat ijma’ untuk menetapkan sifat kalam bagi Allah Ta’ala sesuai dengan petunjuk dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Yang dimaksud dengan sifat kalam adalah bahwa Allah Ta’ala berbicara kapan saja yang Allah kehendaki, dengan bahasa apa saja yang Allah kehendaki, dengan topik apa saja yang Allah kehendaki, dengan siapa saja yang Allah kehendaki dari makhluk-Nya baik malaikat, rasul-Nya, atau yang lain, serta dengan huruf dan suara yang bisa didengar oleh Juga Ternyata Orang Musyrik Zaman Dahulu Lebih Paham Makna Kalimat TauhidDalil-dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah tentang penetapan sifat kalam ini telah kami bahas secara cukup detail di tulisan kami sebelumnya [1, 2]. Demikian pula nukilan dari para ulama ahlus sunnah tentang aqidah mereka dalam masalah kalam Allah Ta’ala [3]. Sehingga fokus tulisan kali ini adalah untuk menekankan kembali apa yang dimaksud dengan kalam Allah menurut aqidah ahlus pengertian sifat kalam Allah menurut aqidah ahlus sunnahDalil-dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam masalah iniKutipan dari perkataan para ulama ahlus sunnah yang menjelaskan dua pengertian sifat kalam ini Sifat kalam Allah kalamullah yang diyakini dan ditetapkan oleh ahlus sunnah mengandung dua pengertian, yaituPertama, sifat kalam dengan pengertian “sebagai lawan dari bisu”. Allah Ta’ala itu Maha berbicara dalam arti Allah Ta’ala bukan Dzat yang bisu. Allah Ta’ala Maha berbicara sejak dahulu tanpa awal azali, bukan seperti manusia makhluk yang baru bisa berbicara setelah sebelumnya ketika masih bayi tidak bisa berbicara. Jadi, Allah Ta’ala Maha berbicara sejak dahulu tanpa awal dan terus-menerus Maha berbicara tanpa kata lain, sifat kalam dengan pengertian semacam ini termasuk sifat dzatiyyah, karena Allah Ta’ala terus-menerus bersifat dengan sifat tersebut sejak dulu tanpa awal azali dan seterusnya tanpa akhir abadi.Kalam dengan pengertian pertama ini disebut juga dengan “jinsul kalaam” atau “nau’ul kalaam”.Baca Juga Apakah Akan Sia-Sia Ibadah Tanpa Tauhid?Ke dua, sifat berbicara dengan pengertian “sebagai lawan dari diam”. Allah Ta’ala itu Maha berbicara dalam arti tidak diam. Allah Ta’ala berbicara kapan saja Allah Ta’ala kehendaki, dengan bahasa apa saja yang Allah Ta’ala kehendaki, dengan topik apa saja yang Allah Ta’ala kehendaki, dan dengan siapa saja yang Allah Ta’ala kehendaki dari makhluk-Nya. Kapan Allah Ta’ala berbicara dengan Musa alaihis salaam? Yaitu ketika Allah Ta’ala berkehendak untuk berbicara dengan Musa alaihis salaam. Dan sebelum Musa alaihis salaam itu ada, Allah Ta’ala tidak berbicara dengan Musa alaihis salaam. Jadi, kalam Allah Ta’ala dengan pengertian ke dua ini adalah sesuatu yang baru muhdats, tidak qadim. Karena Allah Ta’ala berbicara dengan topik tertentu misalnya, berbicara dengan kalimat A setelah sebelumnya tidak Ta’ala berfirman,وَلَمَّا جَاءَ مُوسَى لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ“Dan ketika Musa datang untuk munajat dengan kami pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman secara langsung kepadanya.” QS. Al-A’raf [7] 143Dalam ayat di atas, Allah Ta’ala mengatakan bahwa Dia berbicara kepada Musa alaihis salaam dengan isi pembicaraan tertentu ketika Musa alaihis salaam datang pada waktu yang telah kata lain, sifat kalam dengan pengertian semacam ini termasuk sifat fi’liyyah, karena perbuatan Allah Ta’ala berupa berbicara tersebut tergantung dengan kehendak masyi’ah Allah Ta’ala. Jika Allah Ta’ala berkehendak, Allah Ta’ala berbicara. Dan jika Allah Ta’ala tidak berkehendak, maka Allah Ta’ala tidak dengan pengertian ke dua ini disebut juga dengan “afraadul kalaam” atau “ahaadul kalaam”.Aqidah ahlus sunnah tentang kalam Allah adalah “qadiimun nau’; haaditsul ahaad”Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa aqidah ahlus sunnah dalam masalah kalam Allah adalah bahwa kalam Allah itu “qadiimun nau’; haaditsul ahaad”. Yang dimaksud dengan qadiimun nau’ qadiim artinya dulu tanpa awal; dan nau’ artinya jenis artinya, Allah Ta’ala itu Maha berbicara dalam arti tidak bisu, dan Allah Ta’ala sejak dahulu tanpa awal itu Maha berbicara. Dan seterusnya tanpa akhir, Allah Ta’ala tidak bisu. Sifat kalam Allah bukanlah sifat yang baru bagi Allah Ta’ala, tidak sebagaimana sifat berbicara makhluk manusia, yang baru bisa berbicara setelah usia tertentu dan sebelumnya tidak bisa berbicara. Tidak pernah ada suatu fase di mana Allah Ta’ala itu menjadi Dzat yang bisu. Sehingga dalam aqidah ahlus sunnah terdapat istilah, “Jinsu kalaamillah qaddimun.” Jenis kalam Allah [yaitu lawan dari bisu] adalah qadiim.]Sedangkan yang dimaksud dengan haaditsul ahaad haadits artinya perkara baru; ahaad kurang lebih artinya satuan kalam adalah masing-masing firman kalimat yang diucapkan atau difirmankan oleh Allah Ta’ala adalah perkara yang baru. Karena Allah Ta’ala itu baru berbicara tidak diam setelah Allah Ta’ala menghendaki untuk berbicara dengan topik tertentu dan dengan siapa saja yang Allah Ta’ala kehendaki dari makhluk-Nya. Apakah Allah Ta’ala hendak berbicara langsung dengan makhluk-Nya seperti peristiwa dengan Nabi Musa alahis salaam atau melalui perantaraan Jibril alahis salaam, semua tergantung pada kehendak Allah Ta’ Juga Tauhid, Kunci Kejayaan Umat IslamUntuk memudahkan pembahasan berikutnya, haaditsul ahaad dalam tulisan ini kami terjemahkan dengan “satuan kalam”.Sehingga dalam aqidah ahlus sunnah terdapat istilah, “Afraadu kalaamillah haditsun.” Satuan kalam Allah adalah perkara yang baru. Yang dimaksud dengan “baru” adalah satuan kalam Allah itu dulu tidak ada, sekarang ada, dan setelahnya tidak lebih memudahkan pemahaman, kami contohkan dengan firman Allah Ta’ala kepada Musa alahis salaam,وَإِذْ نَادَىٰ رَبُّكَ مُوسَىٰ أَنِ ائْتِ الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ“Dan ingatlah ketika Tuhanmu menyeru Musa dengan firman-Nya, “Datangilah kaum yang zalim itu.” QS. Asy-Syu’ara’ [25] 10Berdasarkan ayat di atas, kapankah Allah Ta’ala mengucapkan kepada Musa yang artinya, “Datangilah kaum yang zalim itu?”Allah Ta’ala baru mengatakan yang artinya “Datangilah kaum yang zalim itu?” tentu setelah ada Musa. Sebelum ada Musa atau sebelum Musa diciptakan, Allah Ta’ala tidak mengatakannya. Dan setelah itu, Allah Ta’ala pun tidak Allah Ta’ala yang artinya, “Datangilah kaum yang zalim itu?” inilah yang kami maksud dengan afraadul kalaam atau ahaadul kalaam. Dan dalam aqidah ahlus sunnah –sekali lagi- afraadul kalaam satuan kalam adalah perkara yang baru muhdats, tidak lain untuk memudahkan pemahaman haaditsul ahaad adalah firman Allah Ta’ala berupa kitab suci yang diturunkan kepada para Rasul. Yaitu, Allah Ta’ala berfirman dan menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa alaihis salaam. Setelah itu, Allah Ta’ala berfirman lagi dan menurunkan kitab Injil kepada Nabi Isa alaihis salaam. Dan setelah itu, Allah Ta’ala pun berfirman lagi dan menurunkan kitab suci Al-Qur’am kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Maka firman Allah berupa Taurat, Injil, dan Al-Qur’an masing-masing adalah satuan kalam Allah yang baru Allah Ta’ala firmankan ketika Allah Ta’ala Juga Panglima Khalid bin Walid Diganti Karena Kemaslahatan TauhidDalil-dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam masalah iniAllah Ta’ala berfirman,مَا يَأْتِيهِمْ مِنْ ذِكْرٍ مِنْ رَبِّهِمْ مُحْدَثٍ إِلَّا اسْتَمَعُوهُ وَهُمْ يَلْعَبُونَ“Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al-Qur’an pun yang baru diturunkan dari Tuhan mereka, melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka bermain-main.” QS. Al-Anbiya’ [21] 2Di ayat yang lain, Allah Ta’ala berfirman,وَمَا يَأْتِيهِمْ مِنْ ذِكْرٍ مِنَ الرَّحْمَنِ مُحْدَثٍ إِلَّا كَانُوا عَنْهُ مُعْرِضِينَ“Dan sekali-kali tidak datang kepada mereka suatu peringatan baru maksudnya Al-Qur’an dari Tuhan yang Maha pemurah, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya.” QS. Asy-Syu’ara’ [26] 5Syaikh Abdul Aziz Ar-Rajihi hafidzahullahu Ta’ala berkata,فقوله “محدث” صريح في حدوث آحاد كلام الله ، ولا يفهم من ذلك أن تحل الحوادث في ذات الرب؛ لأن كلام الله لا يماثل كلام المخلوقين، إنما كلام المخلوقين هو الذي يلزم منه الحدوث في ذواتهم، أما كلام الرب فلا يماثل كلام المخلوقين“Firman Allah Ta’ala محدث yang baru tegas menunjukkan bahwa satuan kalam Allah yang Allah Ta’ala firmankan adalah perkara yang baru. Namun tidak dipahami dari hal ini bahwa ada perkara yang baru yang menyatu dalam Dzat Allah Ta’ala. Hal ini karena kalam Allah itu tidak semisal dengan kalam makhluk-Nya. Hanya ucapan makhluk yang berkonsekuensi terjadinya sesuatu yang baru dalam dzat mereka. Adapun kalam Allah, maka tidak semisal dengan kalam makhluk.” Syarh Al-Aqidah Ath-Thahawiyyah, 1 90Dalil lain yang menunjukkan hal ini adalah firman Allah Ta’ala,قَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّتِي تُجَادِلُكَ فِي زَوْجِهَا وَتَشْتَكِي إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَا إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ“Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan halnya kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha melihat.” QS. Al-Mujadilah [58] 1Baca Juga Kebodohan Kita terhadap Makna Kalimat TauhidSyaikh Abdul Aziz Ar-Rajihi hafidzahullahu Ta’ala berkata,الله -تعالى- أخبر عن سماعه لكلام المجادلة بلفظ الماضي “سمع” وهذا يدل على أن المجادلة والجدال الذي حصل كان قبل نزول الآية. ثم نزلت الآية بعد المجادلة فدل هذا على نزول الآية، وأن الرب تكلم في هذه الآية بعد حصول الحادثة، وهي المجادلة “Allah Ta’ala mengabarkan bahwa Dia mendengar ucapan wanita yang mengajukan gugatan dengan kata kerja bentuk lampau fi’il madhi سمع telah mendengar, pent.. Hal ini menunjukkan bahwa gugatan dan perdebatan tersebut terjadi sebelum turunnya ayat. Kemudian turunlah ayat tersebut setelah gugatan terjadi. Turunnya ayat ini menunjukkan bahwa Allah Ta’ala baru berbicara sebagaimana dalam ayat ini setelah terjadinya sesuatu yang baru, yaitu adanya gugatan.” Syarh Al-Aqidah Ath-Thahawiyyah, 1 90Dalil lainnya adalah firman Allah Ta’ala,وَلَقَدْ خَلَقْنَاكُمْ ثُمَّ صَوَّرْنَاكُمْ ثُمَّ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ“Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu Adam, lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam”.” QS. Al-A’raf [7] 11Kata “kemudian” menunjukkan adanya urutan kejadian waktu. Maka penciptaan dan pembentukan Adam alaihis salaam itu terjadi terlebih dahulu, barulah Allah Ta’ala berfirman kepada malaikat yang artinya, “Sujudlah kamu kepada Adam.”Sekali lagi, hal ini menunjukkan bahwa afraadul kalaam yaitu firman Allah Ta’ala yang artinya, “Sujudlah kamu kepada Adam” adalah perkara yang baru. Karena sebelum Adam alaihis salaam diciptakan, Allah Ta’ala tidak dalil dari hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam, di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan dari sahabat Zaid bin Khalid radhiyallahu anhu, beliau berkata, “Pada masa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, hujan turun, maka beliau bersabda, أَلَمْ تَسْمَعُوا مَاذَا قَالَ رَبُّكُمُ اللَّيْلَةَ؟ قَالَ مَا أَنْعَمْتُ عَلَى عِبَادِي مِنْ نِعْمَةٍ إِلَّا أَصْبَحَ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ بِهَا كَافِرِينَ، يَقُولُونَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا، فَأَمَّا مَنْ آمَنَ بِي وَحَمِدَنِي عَلَى سُقْيَايَ فَذَاكَ الَّذِي آمَنَ بِي وَكَفَرَ بِالْكَوْكَبِ، وَمَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا فَذَاكَ الَّذِي كَفَرَ بِي وَآمَنَ بِالْكَوْكَبِ“Apakah kalian tidak mendengar perkataan Rabb kalian tadi malam? Dia berfirman, “Tidaklah Aku menganugerahkan suatu nikmat kepada hamba-hamba-Ku. melainkan sebagian mereka ada yang kufur dengan nikmat tersebut. Mereka berkata, “Kami diberi hujan dengan sebab bintang ini dan itu.” Sedangkan orang yang beriman kepada-Ku, dia memuji-Ku karena air yang Aku turunkan, maka itulah orang yang beriman kepada-Ku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan orang yang berkata, “Kami diberi hujan dengan sebab bintang ini dan itu” adalah orang yang kufur kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang”.” HR. Bukhari no. 846, Muslim no. 71, Abu Dawud no. 3906 dan An-Nasa’i no. 1525Dalam hadits di atas, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ceritakan firman Allah Ta’ala yang Allah Ta’ala firmankan tadi malam. Artinya, sebelumnya Allah tidak mengatakannya, demikian pula di pagi harinya Allah Ta’ala tidak mengatakannya. Dalil-dalil dalam masalah ini sebetulnya banyak sekali, namun kami cukupkan dengan menyebutkan empat ayat dan satu hadits di atas Juga Pembagian Tauhid Menjadi Tiga, Ide Siapa?Kutipan dari perkataan para ulama ahlus sunnah yang menjelaskan dua pengertian sifat kalam ini Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullahu Ta’ala berkata,وَكَلَامُ اللَّهِ غَيْرُ مَخْلُوقٍ عِنْدَ سَلَفِ الْأُمَّةِ وَأَئِمَّتِهَا وَهُوَ أَيْضًا يَتَكَلَّمُ بِمَشِيئَتِهِ وَقُدْرَتِهِ عِنْدَهُمْ لَمْ يَزَلْ مُتَكَلِّمًا إذَا شَاءَ فَهُوَ قَدِيمُ النَّوْعِ“Kalam Allah itu bukan makhluk, menurut para ulama salaf. Allah Ta’ala berbicara sesuai dengan kehendak dan kekuasaan-Nya. Menurut salaf, Allah Ta’ala terus-menerus berbicara jika Allah Ta’ala kehendaki, itulah qadiimun nau’.”Majmu’ Fataawa, 12 577Di kesempatan yang lain, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullahu Ta’ala berkata ketika menjelaskan aqidah berbagai kelompok dalam masalah kalam Allah,وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ هُوَ يَقَعُ بِمَشِيئَتِهِ وَقُدْرَتِهِ شَيْئًا فَشَيْئًا لَكِنَّهُ لَمْ يَزَلْ مُتَّصِفًا بِهِ، فَهُوَ حَادِثُ الْآحَادِ قَدِيمُ النَّوْعِ، كَمَا يَقُولُ ذَلِكَ مِنْ يَقُولُهُ مِنْ أَئِمَّةِ أَصْحَابِ الْحَدِيثِ وَغَيْرِهِمْ مِنْ أَصْحَابِ الشَّافِعِيِّ وَأَحْمَدَ“Di antara mereka ada yang mengatakan, kalam Allah itu terjadi karena kehendak dan kekuasaan-Nya, satu demi satu. Meskipun demikian, Allah Ta’ala terus-menerus bersifat dengan sifat kalam. Maka kalam Allah itu haaditsul ahaad, qadiimun nau’. Hal ini sebagaimana perkataan para ulama ahli hadits dan selain mereka dari para ulama madzhab Syafi’i dan Ahmad.” Majmu’ Fataawa, 12 577Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin rahimahullahu Ta’ala berkata,وعند أهل السنة أن كلام الله قديم النوع، متجدد الآحاد، ومعنى كونه قديم النوع أن جنسه قديم، فالله تعالى متصف في الأزل بكونه متكلما، فإن الله بجميع صفاته ليس بحادث، ولكنه لا يزال يتجدد ويحدث له كلام إذا شاء، وصفة الكلام من الصفات الفعلية الملازمة للذات متى شاء“Menurut aqidah ahlus sunnah, kalam Allah itu qadim secara jenis jinsul kalaam, adapun satuan kalam Allah itu baru. Yang dimaksud dengan qadim secara jenis adalah jenisnya itu qadim, karena Allah Ta’ala memiliki sifat Maha berbicara sejak dahulu tanpa awal. Sesungguhnya Allah Ta’ala dengan seluruh sifat-sifat-Nya bukanlah perkara yang baru. Akan tetapi, berbicaranya Allah Ta’ala itu perkara yang baru, yaitu ketika Allah Ta’ala berkehendak untuk berbicara. Sehingga sifat kalam termasuk sifat fi’liyyah yang berkaitan dengan Dzat-Nya kapan saja Allah Ta’ala kehendaki.” At-Ta’liqaat ala Matni Lum’atil I’tiqaad, 1 89Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin rahimahullahu Ta’ala juga berkata,كذلك نقول الله تعالى متكلم في الأزل ويتكلم إذا شاء، ليس معناه أنه تكلم أزلاً ثم انقطع كلامه، بل كلام الله قديم النوع حادث الآحاد“Demikian pula kami katakan, Allah Ta’ala Maha berbicara sejak azali, dan Allah Ta’ala berbicara ketika Allah Ta’ala menghendakinya. Bukanlah maknanya bahwa Allah Ta’ala berbicara pada zaman azali, kemudian berhenti berbicara secara total. Akan tetapi, kalam Allah itu qadiimun nau’ haaditsul ahaad.” Syarh Al-Aqidah Ath-Thahawiyyah, 11 19Syaikh Dr. Shalih Al-Fauzan rahimahullahu Ta’ala berkata,وكلامُه قديمُ النّوع حادثُ الآحاد، بمعنى أنّ نوع كلامه سبحانه قديم بقدمه سبحانه، ليس له بداية كسائر أفعاله، وحادث الآحاد بمعنى أنه يتكلّم إذا شاء سبحانه وتعالى“Kalam Allah itu qadiimun nau’ dan haaditsul ahaad. Maksudnya, secara jenis, kalam Allah Ta’ala itu qadim sesuai dengan qadimnya Allah Ta’ala, tidak ada awal permulaannya sebagaimana seluruh perbuatan-perbuatan-Nya. Adapun yang dimaksud dengan haadtsul ahaad adalah bahwa Allah Ta’ala itu baru berbicara ketika Allah Ta’ala berkehendak.” I’aanatul Mustafiid, 2 273Baca Juga[Bersambung]***Jogjakarta, 11 Ramadhan 1440/16 Mei 2019Penulis M. Saifudin HakimArtikel kaki[1] Sifat Kalam antara Aqidah Ahlus Sunnah, Jahmiyyah dan Asy’ariyyah Bag. 1[2] Sifat Kalam antara Aqidah Ahlus Sunnah, Jahmiyyah dan Asy’ariyyah Bag. 2[3] Sifat Kalam antara Aqidah Ahlus Sunnah, Jahmiyyah dan Asy’ariyyah Bag. 3
- Sifat-sifat Allah SWT secara umum menurut para ulama dibagi menjadi 3 bagian, salah satunya sifat-sifat wajib yang berjumlah antara bahasan tauhid dan akidah dalam Islam adalah mengimani Allah SWT melalui sifat-sifat-Nya. Secara umum, para ulama membagi sifat-sifat Allah SWT ke dalam tiga bagian, yaitu Sifat-sifat wajib yang berjumlah dua puluh; Sifat-sifat mustahil Allah yang berjumlah dua puluh, dan Sifat yang jaiz mumkin ada satu. Keseluruhannya adalah 41 sifat. Kendati demikian, sesungguhnya sifat-sifat Allah SWT tidak terbatas. Pengelompokan ini bertujuan untuk memudahkan umat Islam mengenal dan memahami keagungan Allah SWT melalui sifat-sifat-Nya. Tidak terbatasnya sifat-sifat Allah SWT ini tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW ”Aku memohon kepada Engkau dengan semua nama yang menjadi nama-Mu, baik yang telah Engkau jadikan sebagai nama diri-Mu atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu atau Engkau sembunyikan menjadi ilmu gaib di sisi-Mu," Ahmad. Sifat-Sifat Wajib Allah Dalam uraian "Aqidah", Marzuki pengkaji agama Islam dan akademisi dari Universitas Negeri Yogyakarta UNY merangkum 20 sifat wajib Allah SWT sebagai berikut 1. WujudSifat wajib Allah yang pertama adalah wujud. Dalam bahasa Arab, wujud artinya "ada" yang maknanya bahwa Allah SWT merupakan zat yang ada, berdiri sendiri, tidak diciptakan oleh siapa pun. Sifat ini tercermin dalam firman Allah SWT dalam surah Ta-Ha ayat 14, sebagai berikut “Sesungguhnya, Aku ini Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah salat untuk mengingat Aku,” QS. Ta-Ha [20] 14. 2. KidamKidam berasal dari bahasa Arab yang artinya awal atau terdahulu. Maknanya, Allah SWT merupakan Sang Pencipta yang ada terlebih dahulu dari yang diciptakannya. Dalilnya adalah firman Allah dalam surah Al-Hadid ayat 3 “Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir, dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu,” QS. Al-Hadid [57] 3. 3. BakaBaka artinya adalah kekal. Maksudnya, Allah SWT adalah zat yang Maha Kekal, tidak akan punah atau binasa. Hal ini tergambar dalam firman Allah SWT dalam surah Al-Qasas ayat 88 “ … segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan,” QS. Al-Qasas [28] 88. 4. Mukhalafatu Lil HawaditsiAllah SWT yang menciptakan alam semesta beserta isinya, maka Allah pasti berbeda dengan apa pun yang Dia ciptakan. Dalam bahasa Arab, mukhalafatu lil hawaditsi artinya berbeda dengan sesuatu yang baru makhluk ciptaan-Nya. Allah juga mustahil membutuhkan bantuan untuk menciptakan hal tersebut. Hal tersebut dijelaskan dalam Alqur’an berikut ini “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat," QS. Asy- Syura [42] 11. 5. Qiyamuhu BinafsihiAllah SWT berdiri sendiri, Dia tidak bergantung kepada siapapun, serta mustahil membutuhkan bantuan dari yang lain. “ … sungguh Allah Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam,” QS. Al-’Ankabut [29] 6. 6. WahdaniahSifat wajib Allah SWT yang lain adalah wahdaniah atau esa atau tunggal. Hamba-Nya mesti mengimani bahwa Allah adalah Yang Maha Esa, yang artinya Dia adalah satu-satunya Tuhan pencipta alam semesta. “Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa,” QS. Al-Ikhlas 112 1. 7. QudrahQudrah berarti bahwa Allah adalah zat Yang Maha Kuasa atas apa pun dan tidak ada satu pun yang bisa menandingi kekuasaannya. Mustahil bagi Allah SWT tidak memiliki kuasa. “Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” QS. Al-Baqarah [2] 20 8. IradatIradat berasal dari bahasa Arab yang artinya berhendak. Maksudnya, setiap hal yang ada di alam semesta ini berjalan atas kehendak Allah SWT. Mustahil bagi Allah SWT melakukan sesuatu atas suatu paksaan. Apabila Dia berkehendak, maka tidak ada yang bisa mencegah-Nya. Dalilnya adalah firman Allah SWT dalam surah Hud ayat 107 “Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia Kehendaki,” QS. Hud 11 107. 9. IlmuIlmu artinya pengetahuan. Maksudnya, Allah SWT Maha Mengetahui atas segala sesuatu, baik yang terlihat maupun tidak terlihat, yang gaib maupun yang nyata. Bahkan, Allah SWT mengetahui apa yang terbayang, terbetik, dan terlintas di benak manusia. “Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu,” QS. An-Nisa [4] 176. 10. HayatHayat artinya hidup. Allah SWT adalah zat Yang Maha hidup. Dia tidak akan binasa, sebab Dia kekal selamanya. “Dan bertawakallah kepada Allah yang Maha Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya … ” QS. Al-Furqan [25] 58. 11. Sama’Sama' artinya bahwa Allah SWT Maha Mendengar. Dia mendengar setiap hal yang diucapkan maupun yang disembunyikan. Mustahil Allah SWT tuli dan tidak mengetahui. “Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” QS. Al-Baqarah [2] 256. 12. BasarSalah satu sifat wajib Allah SWT adalah basar, yang artinya bahwa tidak ada yang Maha Melihat selain Allah. Segala yang ada di dunia tidak luput dari penglihatan-Nya. “ … Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan,” QS. Al-Hujurat [49] 18. 13. KalamKalam berarti bahwa Allah SWT maha berfirman melalui wahyu yang tertera dalam kitab-kitab yang diturunkan kepada para nabi-Nya untuk umat manusia. Dalilnya adalah firman Allah SWT dalam surah Al-A'raf ayat 143 “Dan ketika Musa datang untuk munajat pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman langsung kepadanya … ” QS. Al-A’raf [7] 143. 14. QadiranSifat qadiran ini mirip dengan qudrah. Artinya, segala hal di alam semesta berada dalam kekuasaan Allah SWT. Dalilnya adalah sebagai berikut “ … sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu,” QS. Al-Baqarah [2] 20 15. MuridanSelain Maha Berkehendak, Allah SWT juga memiliki sifat Maha Menghendaki. Sifat muridan ini menyatu dengan sifat iradat sebelumnya. “…sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang ia kehendaki,” QS. Hud [11] 107 16. AlimanMirip dengan sifat ilmu, Allah SWT juga bersifat aliman. Artinya, Dia Maha Mengetahui, artinya Dia mengetahui segala hal dan pengetahuannya tak terbatas apa pun. “ … dan Allah maha mengetahui segala sesuatu,” QS. An-Nisa [4] 176 17. HayyanHayyan artinya adalah zat Yang Maha Hidup. Sifat ini menyatu dengan sifat hayat yang disebutkan sebelumnya 18. Sami’anSami'an artinya bahwa Allah SWT adalah zat Yang Maha Mendengar, maka mustahil bagi-Nya sebagai zat yang tuli. Sifat ini menyatu dengan sifat sama' yang disebutkan sebelumnya. Rujukannya adalah firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 256 “Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” QS. Al-Baqarah [2] 256. 19. BasiranBasiran artinya bahwa Allah SWT bersifat Maha Melihat, mustahil bagi-Nya untuk tidak melihat atau buta atas segala hal. Sifat ini menyatu dengan sifat basar sebagaimana disebutkan sebelumnya. “ … Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan,” QS. Al-Hujurat [49] 18. 20. MutakallimanDalam bahasa Arab, mutakalliman artinya berfirman atau berkata-kata. Maksudnya, Allah SWT adalah zat Maha Berkata dan mustahil baginya untuk bisu. Rujukannya adalah firman Allah SWT dalam surah An-Nisa ayat 164 “Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung," QS. An-Nisa [4] 164. Pengelompokan Sifat-sifat Wajib Allah SWT Dilansir dari NU Online, sifat-sifat wajib Allah SWT yang berjumlah 20 di atas, oleh para ulama, dikelompokkan menjadi empat klasifikasi, sebagai berikut 1. Sifat NafsiahSifat nafsiah adalah sifat yang dikelompokkan sesuai dengan Dzat Allah SWT itu sendiri. Sifat nafsiah ini terdiri dari satu sifat yaitu wujud. 2. Sifat SalbiyahSifat salbiyah adalah sifat yang meniadakan adanya sifat sebaliknya. Sifat ini menafikan sifat mustahil, serta sifat yang tidak sesuai, dan tidak layak dengan kesempurnaan Allah SWT. Sesuai pengelompokannya, sifat salbiyah Allah SWT ini ada lima, yaitu kidam, baka, mukhalafatu lil hawaditsi, qiyamuhu binafsihi, dan wahdaniah. 3. Sifat Ma’aniSifat ma'ani adalah sifat abstrak yang wajib ada pada Allah. Yang termasuk sifat ma’ani ada tujuh yaitu qudrah, iradat, ilmu, hayat, sama', basar, dan kalam. 4. Sifat MaknawiJika ada sifat ma'ani, maka lazimnya ada sifat maknawi. Sifat-sifat ini tidak dapat berdiri sendiri, karena harus menyertai yang disifati. Sebagai misal, Allah SWT memiliki basar penglihatan, maka ia adalah basiran Maha Melihat. Dia memiliki ilmu pengetahuan tak terbatas, maka Dia adalah aliman [Maha Mengetahui, dan seterusnya. Sifat-sifat Allah SWT yang maknawi adalah qadirun, aliman, muridan, hayyan, sami'an, basiran, dan juga Arti Asmaul Husna Al-Alim & As-Sami' dan Konsekuensi Keimanannya Arti Asmaul Husna Al Malik dan Al Quddus Makna serta Teladannya - Pendidikan Kontributor Abdul HadiPenulis Abdul HadiEditor Dhita KoesnoPenyelaras Ibnu Azis
loading...Umat muslim perlu memahami 20 sifat wajib dan mustahil bagi Allah supaya tauhidnya makin mantap. Foto/dok pristiwa Bagi umat muslim yang ingin memantapkan tauhidnya perlu mengetahui 20 sifat wajib dan sifat mustahil bagi Allah. Adapun sifat mustahil adalah kebalikan dari sifat memiliki Asmaul Husna nama-nama yang baik dan indah, Allah 'Azza wa Jalla juga memiliki sifat-sifat yang wajib diketahui. Sedikitnya ada 20 sifat-sifat wajib dan sifat mustahil bagi Allah, yaitu1. Sifat Wajib Wujud, Sifat Mustahil AdamSifat mustahil bagi Allah adalah adam atau tidak ada. Sebab Allah memiliki sifat wujud yang berari ada dengan zat-Nya sendiri, dan Allah ada bukan karena ada yang mengadakan atau yang menciptakan. Hal itu terlihat dari berabgai bukti. Salah satunya dengan memperhatikan langit dan bumi yang kita pijak, dimana alam semesta beserta isinya itu ada karena ada yang menciptakan, dan itu adalah Allah Ta' Sifat Wajib Qidam, Sifat Mustahil Hudus Sifat mustahil bagi Allah yang kedua adalah kebalikan dari sifat wajib Qadam yang artinya zat yang terdahulu. Sedangkan untuk sifat mustahilnya adalah hudus yang artinya baru. Sebagai pencipta, Allah tentu saja ada terlebih dahulu daripada apa yang Ia ciptakan, seperti alam semesta beserta isinya. Dan tidak ada permulaan bagi Allah, karena Dia adalah Sang Maha Sifat Wajib Baqa, Sifat Mustahil Fana Allah memiliki sifat baqa' yang berarti kekal, sedangkan sifat mustahil bagi-Nya adalah fana yang artinya binasa atau akan berakhir. Artinya bahwa kekekalan yang dimiliki oleh Allah sebagai pencipta langit dan bumi tidak akan pernah berakhir atau berkesudahan. 4. Sifat Wajib Mukhalafatuhu lilhawadits, Sifat Mustahil Mumatsalatuhu lilhawadits Mukhalafatuhu lilhawadits merupakan sifat wajib bagi Allah ini memiliki arti bahwa Allah berbeda dengan ciptaan-Nya. Sedangkan sifat mustahilnya adalah Mumatsalatuhu lilhawadits yang berarti serupa dengan Sifat Wajib Qiyamuhu Binafsihi, Sifat Mustahil Ihtiyaju lighairihiSifat wajib bagi Allah selanjutnya adalah Qiyamuhu Binafsihi yang artinya berdiri sendiri. Allah itu ada dengan sendirinya tanpa ada yang mengadakan atau menciptakan. Selain itu, dalam menciptakan makhluk-makhluk-Nya, Allah tidak membutuhkan bantuan dari makhluk Sifat Wajib Wahdaniyat, Sifat Mustahil Ta’addudWahdaniyat merupakan sifat wajib bagi Allah yang artinya Esa atau tunggal, baik itu dalam hal sifat, Dzat, maupun perbuatannya. Dan jika Allah itu ada yang menyamai atau lebih dari satu, maka alam semesta ini akan hancur, karena tentu saja akan terjadi berbagai perbedaan diantara keduan-Nya. Itulah sifat mustahil Ta'addud7. Sifat Wajib Qudrat, Sifat Mustahil Ajzun Qudrat merupakan sifat wajib bagi Allah yang memiliki arti berkuasa, maksudnya adalah bahwa Allah memiliki kekuasaan yang mutlak atas segala sesuatu tanpa ada batasan, jadi apabila Allah telah berkehendak, maka tidak ada satupun yang dapat Sifat Wajib Iradat, Sifat Mustahil KarahahAllah memiliki sifat Iradat yang artinya berkehendak, sedangkan kebalikannya yang merupakan sifat mustahil bagi allah adalah Karahah yang berarti terpaksa tidak berkemauan. 9. Sifat Wajib Ilmun, Sifat Mustahil Jahlun Ilmun merupakan sifat wajib bagi allah yang artinya adalah mengetahui, dan Allah mustahil memiliki sifat Jahlun yang artinya bodoh. Kamna dari sifat Allah Ilmun adalah bahwasannya pengetahuan yang dimiliki oleh-Nya adalah tidak terbatas dan tidak pula Sifat wajib Hayat, Sifat Mustahil Maut Allah memiliki sifat wajib Hayat yang artinya hidup, dan Allah mustahil memiliki sifat maut yang artinya mati atau binasa. Allah adalah Maha sempurna, dimana Ia mampu hidup dengan dzat-Nya sendiri, dan tidak ada satupun yang Sifat Wajib Sama', Sifat Mustahil Shummum Allah memiliki sifat wajib Sama' yang artinya mendengar, dan Dia mustahil memiliki sifat Shummum yang berarti tuli atau tidak Sifat Wajib Basar, Sifat Mustahil UmyunSifat wajib bagi allah yang selanjutnya adalah Basar yang berarti melihat, dimana Allah mampu melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, baik kecil maupun besar, baik tampak maupun tidak tampak. Dan penglihatan Allah tidaklah terbatas maupun dapat dibatasi oleh sesuatu pun. Dan sebagai sifat mustahil bagi Allah adalah umyun yang artinya Sifat Wajib Kalam, Sifat Mustahil BukmunAllah memiliki sifat Kalam yang begitu sempurna, sehingga Allah mampu berbicara tanpa harus menggunakan bantuan dalam bentuk apapun. Sifat Kalam Allah terbukti dengan firman-firman-Nya dalam kitab-kitab yang telah diturunkan-Nya kepada para sifat mustahil bagi Allah sebagai kebalikan dari sifat wajib kalam adalah bukmun yang berarti bisu. Jika saja allah bisu, tidak akan mungkin para utusan beliau mampu mengerti, memahami, serta mengamalkan apa yang Ia perintahkan dan menjauhi segala Sifat Wajib Qadiron, Sifat Mustahil Ajizan Allah itu tidaklah lemah. Dia adalah penguasa atas seluruh makhluk dan ciptaan-Nya secara mutlak. Inilah yang dimaksud dengn sifat wajib bagi Allah Qadiron yang artinya berkuasa. Dan Allah tidaklah memiliki sifat mustahil Ajizun yang artinya bahwa Allah itu Sifat Wajib Muriidan, Sifat Mustahil Mukrahan Allah merupakan Dzat yang Maha berkehendak atas segala sesuatu, dan apabila Allah telah berkehendak, maka yang dikehendaki-Nya tersebut pastilah akan terlaksana. Inilah yang dimaksudkan dengan sifat wajib bagi Allah Muriidan yang memiliki arti berkehendak. Adapun sifat mustahil-Nya adalah mukrahan yang berarti terpaksa atau tidak dapat Sifat Wajib Aliman, Sifat Mustahil Jahilan Allah merupakan Dzat yang Maha mengetahui segala hal yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, termasuk isi hati maupun pikiran dari ciptaan-Nya. Inilah mengapa Allah disebut memiliki sifat wajib Aliman yang artinya mengetahui, dan Dia mustahil bersifat Jahilan yang artinya Sifat Wajib Hayyan, Sifat Mustahil Mayitan Allah itu adalah Dzat yang hidup. Dia tidak pernah mati, tidak pernah tidur, lengah maupun segala hal yang menjadi kebiasaan ciptaan-Nya. Inilah yang dimaksudkan dengan sifat wajib bagi Allah Hayyan yang artinya adalah hidup. Dan Dia mustahil memiliki sifat mayitan yang artinya dalam keadaan mati.
☆ ☆ ☆ ☆ ☆ 5 out of 5 Sebuah kewajiban bagi setiap orang beriman untuk mengetahui 20 sifat wajib bagi Allah. Meski kewajiban ini berlaku bagi tiap-tiap muslim yang menginjak baligh, namun mengajarkannya kepada anak-anak merupakan sebuah kebaikan yang agung, agar keimanan dan juga akidah yang lurus sesuai ulama salaf bisa tertanam sejak wajib bagi allah artinya adalah sifat yang keberadaannya wajib dimiliki oleh Allah. Kebalikannya adalah sifat mustahil, yaitu sifat yang tidak mungkin berada pada dzat Allah wajib bagi Allah beserta artinya dan arabnya Sifat wajib bagi allah berjumlah 20, berikut ini penjelasan beserta dalilnyaWujud وُجُوْدْ Sifat wajib bagi Allah wujud artinya adalah Ada’ Dalil sifat wujud adalah firman Allahاِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْ ۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ. طه ۱۴Artinya Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah sholat untuk mengingatku. QS. Taha 14Selain itu, bukti dari wujudnya Tuhan adalah keberadaan alam semesta karena tidak mungkin tumpukan sampah yang menggunung selama ratusan tahun tiba-tiba menjadi pesawat, manusia dan makhluk yang قِدَمْ Sifat wajib bagi Allah qidam artinya terdahulu. Maksudnya, wujudnya Allah tanpa adanya permulaan, sifat qidam menunjukkan bahwa Allah tidak menciptakan diri-Nya dan juga tidak diperanakkan. Dalil sifat qidam adalah firman Allahلَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ ۙ. الإخلاص ۳Artinya Allah tidak beranak dan tidak pula بَقَاء Sifat baqa’ artinya kekal. Pengertian baqa adalah wujud Allah tidak akan berakhir atau punah, bahkan wujud Allah tidaklah berubah sebagaimana manusia yang seiring waktu akan menua. Dalil sifat baqa’ adalah firman Allahوَّيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِ ۚ . الرحمن ۲۷Artinya Dan Dzat Tuhanmu yang memiliki keagungan dan kemuliaan akan tetap kekal. QS. Ar-Rahman 27Mukholafatu lilhawaditsi مُخَالَفَةٌ لِلْحَوَدِث Mukhalafatu lil Hawaditsi artinya berbeda dengan semua makhluk. Penjelasan sifat wajib Allah Mukholafatu lilhawaditsi adalah wujud Allah tidak sama dengan para makhluk, dan dzat Allah bukanlah berupa daging, tulang dan darah, juga tidak membutuhkan tempat, baik yang ada di dunia maupun selainnya. Karena itu, apapun yang terlintas di benak kita tentang Allah, Dia tidak seperti sifat wajib bagi Allah yang ketiga, mukhalafatu lil hawaditsi adalah firman Allahوَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ. الإخلاص ۴Artinya Dan tidak ada satupun yang menyamai Allah. [Al Ikhlas4]Juga firman Allah لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌArtinya Tidak ada sesuatu yang menyerupai-Nya. [As Syura11]Qiyamuhu Binafsihi قِيَامُهُ بِنَفْسِهِ Sifat Qiyamuhu Binafsihi artinya berdiri sendiri. Penjelasan Qiyamuhu Binafsihi adalah keberadaan Allah merupakan wujud dzatiy bukan disebabkan perantara sebagaimana makhluk yang wujudnya bergantung pada Sang Pencipta Al Khaliq, selain itu Allah juga tidak bergantung pada apa pun secara mutlak dan tidak membutuhkan bantuan siapa sifat wajib Allah Qiyamuhu Binafsihi adalahوَعَنَتِ الْوُجُوْهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّوْمِ ۗArtinya Semua makhluk tunduk kepada Allah Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri. [Taha111]Wahdaniyat وَحْدانِيَة Wahdaniyat artinya Allah itu tunggal. Penjelasan wahdaniyah adalah Allah itu tunggal dalam dzat, sifat, dan perbuatan. Tiada satu pun makhluk yang memiliki wujud, sifat, dan perbuatan yang sama sebagaimana perbuatan Allah. Karena hakikatnya apapun yang terjadi di dunia ini pelaku sejatinya adalah rezeki yang biasa kita dapatkan melalui siapapun, pemberi sejati adalah Dia Yang Maha Memberi Rezeki hanya saja Allah menjadikan sebuah sebab dalam kehendakNya memberi rezeki. Contoh lain, api merupakan sebuah sebab adanya sesuatu yang terbakar, namun bukan berarti keberadaan api selalu membakar benda di dekatnya. Hal ini karena secara hakiki yang membakar adalah Allah, karena itu apa yang terjadi pada Nabi Ibrahim AS bukanlah sesuatu yang sifat wahdaniyah adalahقُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ ۚ . الإخلاص ۱Artinya Katakan Muhammad ﷺ Allah itu esa. [Al Ikhlas1]Qudrat قًدْرة Sifat qudrat artinya berkuasa. Sifat qudrat memungkinkan Allah untuk melakukan segala sesuatu yang mungkin terjadi, contoh sifat qudrat adalah Allah menciptakan Nabi Adam AS tanpa perantara bapak dan ibu. Dalil sifat qudrat adalah firman Allahوَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ࣖ .المائدة ۱۹Artinya Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. [QS. Al-Maidah 19]Iradat إرَادَة Sifat iradat artinya berkehendak. Penjelasan sifat iradah adalah apapun yang terjadi di dunia ini semua atas kehendak-Nya, tidak ada satupun yang luput dari kehendak Allah. Dan kehendak Allah merupakan kehendak yang terdahulu azali dalam arti sebelum semuanya diciptakan Allah telah menghendaki akan terjadi segala peristiwa yang saat ini sifat iradat adalah, Allah menghendaki kekafiran dan pembangkangan Fir’aun dan bala tentaranya sebelum terciptanya sifat iradah adalah firman Allahاِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيْدُ . هود ۱۰۷Artinya Sesungguhnya, Tuhanmu Maha Pelaksana atas apa yang Dia kehendaki. [QS. Hud 107] Ilmu عِلْمُ Ilmun artinya mengetahui. Penjelasan dari sifat ilmu adalah Allah mengetahui segala sesuatu secara mendetail, baik perkara yang mungkin terjadi mumkinat, yang tidak mungkin terjadi mustahilat, dan perkara yang harus terjadi wajibat. Selain itu pengetahuan Allah sifatnya adalah azaly, karena itu segala peristiwa yang terjadi saat ini dan yang akan datang, semua sudah diketahuiNya sejak semesta ini belum sifat ilmu adalah sebelum terciptanya alam semesta, Allah telah mengetahui bahwa sahabat Abu Bakar ra akan menjadi orang yang pertama kali masuk Islam dari golongan lelaki sifat ilmu adalah firman Allahاِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ .المجادلة ۷Artinya Sesungguhnya Allah mengetahui segala sesuatu. [Al Mujadalah 7]Hayat حياة Hayat artinya hidup. Sifat hayat hidupnya Allah adalah kehidupan yang tidak dikarenakan perantara seperti ruh, rangkaian organ tubuh atau kehidupan yang disebabkan dihidupkan pencipta. Dengan demikian menjadi jelas bagaimana perbedaan hidupnya makhluk Allah dengan Allah SWT, sebab Allah memang sama sekali tidak menyerupai makhluknya. Karena itu, apapun yang terlintas dalam hati kita dalam menggambarkan Allah bisa dipastikan semua itu datang dari setan sebab yang terbersit dibenak kita pasti makhluk bukan yang sifat hayat adalah firman Allahوَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهٖ ۗ وَكَفٰى بِهٖ بِذُنُوْبِ عِبَادِهٖ خَبِيْرًا ۚ . الفرقان ۵۸Artinya Dan berserah dirilah kepada Allah Yang Maha Hidup, Yang tidak akan mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui atas dosa hamba-hamba-Nya,. [QS. Al-Furqan 58]Sama’ سَمَعْ Sama’ artinya adalah mendengar. Sama’ adalah sifat wajib Allah swt yang berarti mendengar segala sesuatu secara detail. Tidak seperti pendengaran makhluk yang terbatas oleh jarak, Allah mendengar apapun baik yang berada di dasar bumi maupun langit sifat sama’ adalah firman Allahوَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ . الشورى ۱۱Artinya Dan Dia Maha Mendengar dan Maha بَصَرْ Bashar artinya melihat. Allah bersifat bashar artinya Allah melihat segala sesuatu di segala penjuru semesta ini. Berbeda dengan sifat penglihatan makhluk yang terbatas oleh jarak dan juga waktu, karena penglihatan manusia di usia muda lebih tajam dibandingkan ketika sudah tua, dan manusia tidak mampu melihat benda-benda yang terhalang tembok. Sementara penglihatan Allah tanpa batas, Dia melihat apapun yang ada di alam ini tanpa batasan waktu dan كَلَام Sifat kalam artinya berfirman atau berbicara. Allah bersifat kalam artinya Dia berfirman dengan kalam yang tidak sama sebagaimana perkataan makhluk, karena Allah berbeda dengan makhluk dalam segi dari sifat kalam adalah firman Allahوَكَلَّمَ اللّٰهُ مُوْسٰى تَكْلِيْمًا ۚ . النساء ۱۶۴Artinya Dan Allah berfirman secara langsung kepada Nabi Musa AS. [An Nisa 164]Qadiran قَادِرًا Sifat wajib Allah qadiran artinya keberadaan Allah itu Maha Berkuasa. Sebagaimana Allah yang bersifat qudrat sudah tentu Allah adalah Qadiran, karena qadiran adalah sebuah keniscayaan dari sifat qudrat. Dalam arti, karena Allah bersifat kuasa sudah barang tentu Allah Maha sifat ini adalah firman Allahاَلَيْسَ ذٰلِكَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يُّحْيِ َۧ الْمَوْتٰى ࣖالقيامة ۴۰Artinya Bukankah Allah yang telah berbuat demikian juga Maha Berkuasa mampu menghidupkan orang yang telah mati?. [QS. Al-Qiyamah 40]Muridan مُرِيْدًا Muridan artinya keberadaan Allah itu Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Sama halnya dengan qadiran, muridan merupakan sebuah keniscayaan sifat iradat. Karena itu dalil dari sifat muridan sama sebagaimana dalil dari sifat iradah.Aliman عالِمًا ِAliman artinya Allah Maha Mengetahui. Sifat ini juga termasuk sifat mulazamah dari sifat wajib Allah ilmu, karena Allah bersifat ilmu maka lazimnya Allah Maha حَيـا Hayyan artinya Maha Hidup. Hayyan termasuk sifat ma’nawiyah dan menjadi sebuah keniscayaan sifat سَمِيْعًا Sami’an artinya Yang Maha Mendengar. Sami’an berhubungan dengan sifat sama’ karena sami’an adalah talazumnya sama’.Bashiran بَصِيْرًا Bashiran artinya Yang Maha Melihat. Sifat bashiran berhubungan dengan sifat bashar, yang mana kaunuhu bashiran artinya keberadaan Allah bersifat مُتَكَلِمًا Mutakalliman artinya adalah Yang Maha Berfirman. Sifat mutakalliman berhubungan dengan sifat kalam, artinya dengan sifat kalam yang dimiliki Allah sudah tentu Allah Maha Berfirman dengan kalam yang tidak sama dengan diketahui, selain diwajibkan mengetahui 20 sifat wajib bagi Allah, kita juga wajib meyakini bahwa Allah swt memiliki sifat-sifat sempurna yang tidak terbatas, seperti sifat pengampun, indah, bijaksana dan Mustahil Bagi Allah Beserta Artinya dan Arabnya Mengimani adanya sifat wajib dan mustahil bagi Allah hukumnya wajib bagi seluruh orang mukallaf yang sudah menginjak usia baligh.Sifat mustahil bagi Allah merupakan kebalikan dari sifat wajibNya yang berjumlah 20. Sebagaimana dijelaskan di atas, maksud dari sifat mustahil bagi Allah adalah sifat-sifat yang tidak mungkin terdapat pada Allah. Dinamakan sebagai sifat mustahil karena keberadaannya tidaklah mungkin. Berikut ini adalah uraian 20 sifat mustahil bagi Allah SWTAdam عَدَم Adam yang menjadi sifat kebalikan dari wujud memiliki arti tidak ada. Sifat ini tidak mungkin terdapat pada Allah, karena keberadaan makhluk sudah pasti menunjukkan wujudnya حُدُوْث Sifat mustahil bagi Allah yang kedua adalah chuduts. Chuduts artinya baru, dalam arti ada permulaan dari keberadaan atau wujud allah bersifat chuduts karena jika Allah diawali dengan permulaan tentu wujud Allah juga diwujudkan dzat yang lain, karena apapun yang diawali permulaan pasti ada yang mewujudkan. Jika ini terjadi tentu akan terjadi tasalsul infinite circle. Tasalsul menjadi mustahil dikarenakan sesuatu yang sudah terjadi wujudnya alam tidak mungkin diawali dari yang tidak mempunyai demikian bisa dipastikan bahwa wujudnya Allah dan juga sifat-sifatNya adalah qidam/qodim; tanpa diawali فَنَاْء Sifat mustahil bagi Allah yang ketiga adalah fana’. Fana’ artinya rusak atau wujudnya memiliki akhir. Sifat fana’ merupakan kebalikan dari sifat wajib, baqa yang memiliki arti kekal atau wujudnya tanpa Allah bersifat fana’ karena jika Allah bersifat fana’ tentu Allah memiliki sifat yang bisa berubah. Dan sifat yang bisa berubah-ubah hanya ada pada dzat yang berubah chuduts, jika ini terjadi tentu berlawanan dengan kesimpulan barusan bahwa Allah adalah dzat yang harus lil chawaditsi مُمَاثَلَةٌ لِلْحَوَدِثِ Sifat muhal Allah yang ke-4 adalah Mumatsalatu lil chawaditsi. Mumatsalatu lil chawaditsi artinya dzat, fi’lu pekerjaan dan sifat-sifat Allah menyamai makhluk. Sifat ini merupakan sifat kebalikan dari mukholafatun lil aqli dari muhalnya sifat mumatsalatu lil chawaditsi adalah seandainya Allah menyamai makhluknya, baik dzat, fi’lu atau sifat maka sudah tentu Allah itu sesuatu yang hadits sama halnya makhluk. Hal ini adalah lighoirihi إحْتِيَاْجٌ لِغَيْرِهِ Sifat mustahil Allah yang kelima adalah ihtiyajun lighoirihi yang artinya membutuhkan pada perkara lain, baik pada dzat atau aqli bahwa ihtiyajun lighoirihi muhal bagi Allah, adalah jika Allah butuh terhadap tempat tentu Allah adalah sifat, dan sifat tidak bisa menerima sifat. Sementara sudah maklum bahwa Allah bersifat qudrat jika Allah butuh pada pencipta maka bisa dipastikan jika ia adalah makhluk. Hal ini tentu تَعَدُّدٌ Ta’addud adalah sifat mustahil bagi Allah yang berarti banyak atau bilangannya lebih dari 1. Sifat ini adalah kebalikan dari sifat wajib Allah, bahwa mustahil Allah itu berjumlah adalah seandainya dalam semesta ini terdapat dua Tuhan atau lebih niscaya eksistensi alam semesta tidak mungkin terjadi, karena bisa saja salah satu Tuhan menghendaki kekuasaan mutlak dan menghancurkan kekuasaan pesaingnya. Hal ini jelas bathil karena tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.Ajzun عَجْزٌ Sifat mustahil Allah yang ketujuh adalah ajzun berarti lemah merupakan lawan kata dari qudrat yang artinya aqli tentang ajzun adalah seandainya Allah itu lemah dan tidak memiliki kekuasaan dan kemampuan, bisa dipastikan tidak akan wujud alam semesta كَرَاْهَة Karahah artinya adalah terpaksa atau tidak memiliki otoritas dalam kehendakNya sehingga bukan lagi dikatakan sebagai Tuhan Yang Maha Kuasa, sementara bukti tentang wajibnya keberadaan kehendak dan kuasaNya telah jelas. Dengan demikian karahah adalah mustahil bagi Allah swt karena dia mempunyai sifat wajib yaitu iradah dan juga جَهْلٌ Jahlun merupakan sifat mustahil bagi Allah yang artinya bodoh atau tidak memiliki pengetahuan. Sifat jahlun merupakan kebalikan dari sifat wajib Allah مَوْتٌ Mautun adalah sifat mustahil bagi Allah yang artinya mati. Mautun merupakan lawan dari sifat Allah, صَمَمٌ Shomamun merupakan sifat mustahil Allah subhanahu wa ta’ala yang artinya tuli. Shamamun adalah lawan dari sifat wajib nya Allah, sama’ yang artinya mendengar.Umyun عُمْيٌ Umyun merupakan sifat mustahil bagi Allah yang artinya buta. Umyun merupakan kebalikan dari sifat wajib Allah, bashor yang artinya بُكْمٌ Bukmun adalah salah satu sifat mustahil bagi Allah yang artinya bisu. Bukmun adalah sifat mustahil kebalikan dari عَاجِزًا Ajizan berarti yang lemah merupakan lawan kata dari kaunuhu qadiran yang artinya Yang Maha كَاْرِهًا Kaunuhu karihan artinya yang terpaksa. Sifat muhal Allah karihan adalah kebalikan dari kaunuhu جَاْهِلًا Kaunuhu jahilan artinya yang bodoh. Kebalikan dari sifat wajib Allah, kaunuhu aliman yang berarti Maha مَيِتًا Mayyitan artinya yang mati. Sifat ini merupakan kebalikan dari sifat wajibnya Allah, hayyan yang artinya Yang Maha أَصَم Sifat muhal Allah yang ke-18 adalah sifat ashamma. Sifat ashommu artinya yang tuli, lawan dari sifat wajib أَعْمَىْ Sifat a’ma merupakan kebalikan dari sifat bashiran. Mustahil Allah memiliki sifat a’ma yang artinya yang أَبْكَم Sifat abkam artinya yang bisu. Sifat abkama adalah kebalikan dari sifat mutakalliman yang artinya Maha Berfirman. Itulah 20 sifat mustahil bagi Allah. Sedangkan dalil naqli al Quran atau hadits dari sifat mustahil bagi Allah berjumlah 20 tersebut adalah dalil yang sama dengan 20 sifat Allah yang wajib, sebagaimana telah dijelaskan di Jaiz Bagi Allah Beserta Artinya dan Arabnya Sifat jaiz Allah ada 1, yaitu fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu فِعْلُ كُلِ مُمْكِنٍ اَوْ تَرْكُهُ yang memiliki makna Allah boleh tidak harus melakukan segala sesuatu yang mungkin, atau sifat jaiz Allah adalah kebebasan Allah dalam mengatur rezeki, keilmuan, jodoh dan juga ajal kematian tentang sifat wajib, mustahil dan jaiz Allah Apa saja 20 sifat Allah? 20 sifat Allah adalah wujud, qidam, baqa, mukhalafatu lil hawaditsi, qiyamuhu binafsihi, wahdaniyat, qudrat, iradat, ilmu, hayat, sama’, bashar, kalam, kaunuhu qadiran, kaunuhu muridan, kaunuhu aliman, kaunuhu hayyan, kaunuhu sami’an, kaunuhu bashiran, dan kaunuhu mutakalliman. Sifat wajib Allah itu apa? Sifat wajib Allah adalah, sifat-sifat yang keberadaannya wajib dimiliki oleh Allah dan ketiadaannya tidak bisa diterima akal. Sifat wajib dan mustahil bagi Allah ada berapa? Masing-masing dari sifat wajib dan mustahil bagi Allah ada 20. Lebih jelasnya mengenai apa saja sifat wajib Allah dan artinya bisa klik sini, Berapa jumlah sifat wajib bagi Allah SWT? Jumlah sifat wajib bagi Allah ada 20. Lebih jelasnya mengenai apa saja sifat wajib Allah dan artinya bisa klik sini Sifat jaiz bagi Allah ada berapa? Sifat jaiz Allah ada satu, yaitu fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu. Apa yang dimaksud dengan sifat jaiz Allah berikan contohnya? Maksud dari sifat jaiz Allah adalah, Allah sepenuhnya memiliki wewenang dalam mewujudkan atau meniadakan segala perkara yang mungkin bisa terjadi bisa tidak, contohnya Allah berhak menentukan rezeki masing-masing hambaNya tanpa ada intervensi dari siapapun. Begitu juga Allah berhak menentukan ajal kematian seseorang di usia berapapun. Apa arti kata Jaiz? Jaiz memiliki arti boleh, maksudnya, Allah boleh meniadakan sesuatu yang mungkin terjadi dan juga boleh mewujudkannya. Apakah arti dari Shamamun? Shamamun artinya tidak bisa mendengar atau tuli. Apakah arti sifat mustahil Allah? Sifat mustahil bagi Allah artinya sifat-sifat yang tidak bisa diterima oleh akal jika terdapat pada dzat Allah Yang Maha Agung. Apa arti sifat mustahil Jahilan? Jahilan artinya yang bodoh. Apakah yang termasuk pada sifat mustahil bagi Allah? Untuk mengetahui apa saja yang termasuk sifat mustahil bagi Allah, silahkan klik tautan ini. Apa sifat mustahil bagi Allah yang berarti tidak ada? Sifat mustahil bagi Allah yang berarti tidak ada yaitu adam عَدَمْ Apakah arti dari sifat mustahil Allah yang berbunyi fana? Fana artinya rusak, sirna, tidak kekal abadi. Salah satu sifat mustahil Allah adalah Umyun apakah artinya? Umyun artinya buta. Kehidupan dunia dan apa yang ada didunia ini adalah fana arti dari fana adalah? Mengalami perubahan, rusak dan tidak langgeng. Apakah arti sifat mustahil Allah SWT Shummun? Shummun artinya tuli. Apa arti sifat mustahil Hudus? Hudus artinya keberadaannya diawali oleh ketiadaan. Seperti contoh manusia, sebelum dilahirkan atau diciptakan, wujud manusia tidak ada. Apa arti sifat A Ma? Arti a’ma adalah yang buta. Apa arti dari sifat Wahdaniyah? Sifat wahdaniyah artinya tunggal atau esa. Dalam artian, dzatnya Allah tidak ada yang menyamai, sifat-sifat dan juga perbuatanNya pun demikian. Apa saja sifat Nafsiyah? Hanya sifat wujud yang menjadi sifat nafsiyah Allah. Apa yang ananda ketahui tentang sifat salbiyah? Sifat salbiyah adalah sifat-sifat Allah yang menghapuskan seluruh sifat-sifat yang tidak sesuai dengan keagungan dan kesucian Allah. Mengapa ada sifat jaiz Allah SWT apa maksudnya? Untuk menunjukkan kekuasaan Allah yang mutlak, kehendakNya yang tidak bisa diganggu-gugat. Karena Allah bebas menentukan rezeki, ilmu, iman, bahkan kematian makhlukNya sesuai kehendakNya tanpa ada campur tangan orang lain. Apakah yang dimaksud fi lu kulli Mumkinin AU Tarkuhu? Allah memiliki wewenang penuh untuk melakukan perkara yang mungkin terjadi, atau meninggalkannya. Bagaimana bunyi sifat jaiz Allah? Fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu فِعْلُ كُلِ مُمْكِنٍ اَوْ تَرْكُهُ Ada berapakah klasifikasi sifat wajib Allah sebutkan? 4 Nafsiyah, salbiyah, ma’nawiyah, dan ma’ani. Apa manfaat atau hikmah kita beriman kepada sifat sifat Allah? Semakin mengenal siapa Allah, dan memahami keagunganNya. Sifat-sifat Allah dapat dipelajari dalam ilmu apa? Dalam ilmu kalam atau biasa disebut ilmu tauhid. Apakah arti sifat mustahil Abkam? Arti abkam adalah yang bisu. Berapakah jumlah sifat wajib bagi Allah sebutkan 5 saja? Lebih jelasnya mengenai jumlah dan apa saja sifat wajib Allah beserta artinya bisa klik sini Apa arti dari sifat Mautun? Mautun artinya mati. Apa sifat mustahil dari Bashar? Kebalikan dari sifat bashar adalah umyun. Apa arti Mumatsalatu lil Hawaditsi? Arti Mumatsalatu lil Hawaditsi adalah menyamai makhluknya. Apa arti Allah mustahil bersifat Karahah? Artinya adalah mustahil Allah mengalami keterpaksaan. Apa saja sifat-sifat Allah SWT yang tergolong Salbiyah dan artikan? Qidam artinya terdahulu; keberadaan Allah tanpa permulaan. Baqa artinya kekal; wujud Allah tanpa ada batas akhir. Mukhalafatu lil hawaditsi artinya berbeda dengan makhluk. Qiyamuhu binafsihi artinya berdiri sendiri tanpa memerlukan bantuan siapapun. Wahdaniyah artinya tunggal atau esa. Allah bersifat Qudrat apa maknanya? Makna dari qudrat adalah berkuasa. Demikian pembahasan tentang 20 sifat wajib Allah yang dikutip dari kitab Nūrudl Dlolām karya Syekh Nawawi al-Bantani. Semoga bermanfaat.
Sifat Mustahil Bagi Allah – Sebagai seorang muslim, Grameds tentu perlu mengetahui sifat mustahil Allah SWT, selain safat wajib dan sifat jaiz bagi Allah. Mengenal dan memahami sifat mustahil Allah SWT dengan baik merupakan cara yang bijak untuk meningkatkan iman kepada sang pencipta. Sifat mustahil bagi Allah SWT berarti sifat- sifat yang tidak mungkin dimiliki Allah dan tidak layak disandarkan pada keagungan dan kekuasaan Allah SWT. Banyak orang yang sudah biasa mendengar sifat wajib Allah, namun masih banyak orang yang asing dengan sifat mustahil Allah SWT. Padahal mengenal dan memahami sifat-sifat mustahil Allah akan smeakin meneguhkan aqidah islam dan ketahuidan kita kepada Allah. Belajar agama tidak ada kata terlambat, Grameds bahkan mungkin sudah dikenalkan dengan sifat-sifat Allah sejak bangku Sekolah Dasar. Berikut ini 20 sifat mustahil Allah SWT yang perlu Grameds ketahui dan pahami beserta maknanya SIFAT- SIFAT MUSTAHIL ALLAH1. Adam2. Hudust3. Fana4. Mumatsalatu Lilhawasitsi5. Ihtiyaju Lighairihi6. Ta’addud7. Adzuna8. Karahah9. Jahlun10. Maut11. Bakuman14. Kaunuhu Ajiza15. Kaunuhu Murikhan16. Kaunuhu Jahilun17. Kaunuhu Mayitan18. Kaunuhu Ashamma19. Kaunuhu Ama20. Kaunuhu Abkam Sifat mustahil Allah SWT adalah sifat- sifat yang tidak mungkin ada dan pasti tidak dimiliki oleh Allah dan merupakan lawan dari sifat wajib Allah. Itulah sebabnya sifat mustahil juga ada 20 yang berkebalikan dari 20 sifat wajib Allah. Sebagai dzat yang Maha sempurna, Allah SWT tidaklah mungkin memiliki sifat- sifat mustahil, jadi sifat mustahil yang Allah SWT miliki adalah bukti kebesarannya atas sifat wajib yang dia miliki. Berikut ini 20 sifat mustahil Allah SWT yang perlu Grameds karhui beserta arti dan maknanya 1. Adam Adam dalam bahasa Arab artinya tidak ada. Sifat mustahil adam berarti Allah SWT tidak mungkin tidak ada dalam konsep kehidupan karena dialah sang pencipta alam semesta beserta isinya. Allah memiliki sifat wujud yang artinya pasti ada, maka mustahil bagi Allah memiliki sifat adam yang artinya tiada atau ketiadaan. Segala hal yang ada di di alam semesta ini hidup da nada karena Allah SWT, jadi mustahil jika sang pencipta itu sendiri tidak ada. Sifat mustahil adam pada Allah SWT tercantum dalam surah Al-A’raf ayat 54 berikut ini 2. Hudust Husust dalam bahasa Arab artinya baru, awal atau permulaan. Sifat mustahil huduts berarti Allah SWT tidak ada yang mendahului karena ada sebelum segala sesuatu ada dan tercipta dengan sifat wajib Allah yang terdahulu atau sifat wajib qidam. Allah SWT adalah permulaan dan mendahului segala yang ada dan kemudian menciptakan yang ada- ada atas kehendak dan kekuasaan Allah SWT atas segala ciptaannya di dunia dan alam semesta. Sifat mustahil huduts pada Allah SWT tercantum dalam surah Al-Hadid ayat 3 berikut ini 3. Fana Fana dalam bahasa Arab artinya tidak kekal, kebinasaan, atau rusak. Sifat mustahil fana berarti Allah SWT tidak mungkin binasa karena Allah SWT kekal dalam keabadiaan. Kehadiran Allah SWT tidak ada permulaan dan tidak ada akhir atau kematian dan kebinasaan karena Allah SWT akan kekal selama-lamanya. Sifat fana atau bersifat sementara mustahil ada pada Allah SWT karena zatnya baqa atau kekal atas segala keagungan dan kebesarannya atas alam semesta. Sifat mustahil fana pada Allah SWT tercantum dalam surah Ar-Rahman ayat 26 dan 27, dan juga tercantum dalam surah Al-Qashash ayat 88 berikut ini 4. Mumatsalatu Lilhawasitsi Mumatsalatu Lilhawaditsi dalam bahasa Arab artinya serupa atau menyerupai makhluknya. Sifat mustahil mumatsalatu lil hawaditsi berarti Allah SWT tidak mungkin serupa atau sama seperti makhluk- makhluk ciptaannya. Allah SWT sudah pasti berbeda dengan makhluk ciptaannya, baik sifat dzat-nya ataupun perbuatan dan perilakunya makhluknya yang psati memiliki kelemahan dan kekurangan. Tidak ada sesuatupun yang menyerupai Allah SWT atau setara dengan kesempurnaannya. Sifat mumatsalatu lil hawaditsi berkebalikan dengan sifat mukholafatu lilhawaditsi yang artinya Allah SWT berbeda dengan makhluk ciptaannya. Sifat mustahil mumatsalatu lil hawaditsi tercantum dalam surah Al-Ikhlas ayat 4 berikut ini 5. Ihtiyaju Lighairihi Ihtiyaju lighairihi dalam bahasa Arab berarti berdiri dengan yang lain atau membutuhkan orang lain. Sifat mustahil ihtiyaju lighairihi berarti Allah SWT maha segalanya dan tidak mungkin bergantung pada makhluk lain karena baginyalah kekuasaan atas segala alam semesta dan seisinya. Allah SWT Maha Agung dan maha Berdiri Sendiri sehingga tidak membutuhkan pertolongan dari siapapun. Sifat mustahil ihtiyaju lighairihi ini berkebalikan dengan sifat Allah SWT Qiyamuhu Binafsihi. Sifat mustahil ihtiyaju lighairihi tercantum dalam surah Al-Isra ayat 111 dan surah Al-Ankabut 6 berikut ini 6. Ta’addud Ta’adus dalam bahasa Arab berarti berbilang. Sifat mustahil ta’addud Allah SWT tidak terbilang karena Allah Maha Esa yakni dzat tunggal atas kebesarannya. Mustahil bagi Allah SWT memiliki sifat ta-adud yang berarti lebih dari satu dan tidak pula bersekutu atau beranak pinak. Sifat ta’adud berkebalikan dengan sifat Allah SWT wahdaniyah yang bermana tunggal dan umat muslim wajib mempercaianya sebagai sang pencipta satu- satunya. Sifat mustahil ta’addud tercantum dalam surah Al-Ikhlas ayat 1 sampai 4 berikut ini 7. Adzuna Adzan dalam bahasa Arab artinya lemah. Sifat mustahil adzun berarti Allah SWT tidak mungkin memiliki kelemahan sedikitpun atas apa-apa kehendak dan kekuasaannya. Sifat mustahil adzun berkebalikan dengan sifat Allah SWT qudrat yang artinya Maha Kuasa atas segala kekuatannya yang sempurna. Allah SWT mudah melakukan apapun atas kehendak dan kebesarannya, sehingga mustahil baginya jika memiliki kelemahan dan kekurangan di luar akal manusia sekalipun karena dialah yang menciptaknnya itu sendiri. Sifat mustahil ajzun bagi Allah SWT tercantum dalam surah Al-Baqarah ayat 20 berikut ini 8. Karahah Karahah dalam bahasa Arab artinya terpaksa. Sifat mustahil karahah Allah SWT berarti tidak terpaksa dalam melaksanakan apa-apa yang telah dia kehendaki atas segala kebesaran ciptaannya. Sifat mustahil karahah berkebalikan dengan sifat Allah SWT yang Iradat, yakni berkehendak atas segala Sesuatu di alam semesta dan seisinya. Apapun kehendak Allah SWT pasti terjadi dan tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah SWT . Sifat mustahil karahah bagi Allh SWT tercantum dalam surah Hud ayat 107 dan surah Yasin ayat 82 berikut ini 9. Jahlun Jahlun dalam bahasa Arab artinya bodoh. Sifat mustahil jahlun berarti Allah SWT tidak mungkin bersifat bodoh karena Allah Maha mengetahui segala segala sesuatu. Sifat jahlun berkebalikan dengan sifat Allah SWT yang Ilmun yakni menguasai pengetahuan dengan segala keagungan dan kekuasaannya sehingga tidak ada makhluk apapun yang bisa bersembunyi darinya. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, termasuk mengetahui hal-hal yang tidak tampak atau disembunyikan dalam hati dan jiwa seseorang. Sifat mustahil jahlun bagi Allah SWT tercantum dalam surah Al-Qaf ayat 16 berikut ini 10. Maut Maut dalam bahasa Arab artinya mati. Sifat mustahil maut berarti Allah tidak mungkin mati atau binasa karena dzatnya kekal abadi atas kekuatannya yang sempurna. Kematian atau kebinasaan adalah ciptaan Allah SWT jadi mustahil baginya binasa dengan segala kekuatan dan kuasanya atas segala ciptaannya di alam semesta. Sifat maut berkebalikan dengan sifat Allah SWT yang hayat, yakni hidup kekal dengan keabadiaan kuasanya. Sifat mustahil maut bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 255 dan surah Al-Furqan ayat 58 berikut ini 11. Shaman Shamamun dalam bahasa Arab artinya tuli. Sifat mustahil Shamamun berarti Allah SWT tidak mungkin tidak mendengar karena Allah adalah Maha mendengar segala sesuatu apa-apa yang terjadi di alam semesta. Tidak akan ada sesuatu hal pun yang luput dari pandangan Allah SWT, bahkan yang disembunyikan atau hanya terucap dalam do’a dan hari seseorang. Allah mampu mendengar semua hal bahkan yang tidak terdengar oleh manusia atau makhluk lainnya. Sifat mustahil shamamun bekebalikan dengan sifat Allah SWT yang sama’, yakni maha mendengar setiap yang diucapkan maupun yang disembunyikan. Sifat mustahil shamamun bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Qur’an surah Asy-Syura ayat 11 dan Surah Al-Maidah ayat 76 berikut ini Ama dalam bahasa Arab artinya buta. Sifat mustahil ama berarti Allah SWT tidak mungkin buta atau tidak bisa melihat apa-apa yang terjadi, bahkan yang kasat mata sekalipun Allah mampu melihatnya. Sifat Ama berkebalikan dengan sifat Allah SWT basar, yakni maha melihat dengan segala kekuasaannya tidak ada di alam semesta yang akan luput dari penglihatannya. Sifat mustahil ama bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah Al-Hujurat ayat 18 dan surah Al-Baqarah ayat 265 berikut ini 13. Bakuman Bakamun dalam bahasa Arab artinya bisu. Sifat mustahil bakmun berarti Allah SWT tidak mungkin bisu atau diam, karena Allah SWT bersifat kalam, yakni berfirman bagi keselamatan dan tuntunan hidup bagi manusia. Atas keagungannya, Allah SWT berfirman melalui seorang makhluk yang mulia baginya, yakni para nabi dan rosul yang dapat dipercaya. Mustahil bagi Allah SWT tidak berkata-kata atas segala yang telah terjadi dan tercipta atas kekuasaannya. Sifat mustahil bakamun bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah Al-A’raf ayat 143 dan surah An-Nisa ayat 164 berikut ini 14. Kaunuhu Ajiza Ajiza dalam bahasa Arab artinya lemah. Sifat mustahil kaunuhu ajizan berarti Allah SWT tidak mungkin memiliki kelemahan karena Dia memiliki kekuatan dan kekuasaan yang sempurna bagi kebesaran alam semesta dan isinya. Sifat ajiza berkebalikan dengan sifat Allah SWT yang qadiran, yakni berkuasa atas segala alam semesta dan apa-apa ciptaannya. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, jika dia berkehendak maka terjadilah. Tidak ada yang bisa menandingi atau setara dengan kekuatan Allah SWT yang paling sempurna atas segala kebesaran dan keagungannya. Sifat mustahil kaunuhu ajizan bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 20 berikut ini 15. Kaunuhu Murikhan Kaunuhu muridan dalam bahasa Arab artinya terpaksa atau keterpaksaan. SIfat mustahil kaunuhu muridan berarti Allah SWT tidak mungkin terpaksa atas segala ciptaan nya karena ia memiliki kekuasaan dan berkehendak atas segala sesuatu. Tidak ada yang bisa menghentikan kehendak Allah, termasuk menolong, ikut campur, atau menandingi urusan Allah SWT yang sempurna. Sifat mustahil kaunuhu muridan berkebalikan dengan sifat Allah yang muridan, yakni Maha Menghendaki. Sifat mustahil kaunuhu muridan bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah Hud ayat 107 berikut ini 16. Kaunuhu Jahilun Kaunuhu jahilan dalam bahasa Arab artinya bodoh. SIfat mustahil jahlun berarti Allah SWT tidak mungkin bodoh atau tidak berpengetahuan. Segala pengetahuan, keilmuan adalah ciptaan Allah SWT sehingga mustahil baginya bersifat bodoh. Sifat jahilun berkebalikan dengan sifat Allah yang aliman, yakni Maha Mengetahui segala hal dan pengetahuan yang tidak terbatas oleh apapun. Sifat mustahil kaunuhu jahilun bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah An-Nisa ayat 176 berikut ini 17. Kaunuhu Mayitan Kaunuhu mayitan dalam bahasa Arab artinya bisa mati. Sifat mustahil kaunuhu mayitan berarti Allah SWT tidak mungkin mati, binasa, hilang, dan tergantikan oleh apapun karena Allah SWT kekal abadi dalam kesempurnaan kekuatannya. Mustahil bagi Allh untuk tidur, istirahat, dan dalam keadaan mati. Sifat kaunuhu mayitan berkebalikan dengan sifat Allah yang hayyan, yakni Maha Hidup kekal abadi tanpa kekurangan apapun. Sifat mustahil kaunuhu mayitan bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah Al-Fiurqan ayat 58 berikut ini 18. Kaunuhu Ashamma Kaunuhu ashamma dalam bahasa Arab artinya ketulian. Sifat mustahil kaunuhu ashamma berarti Allah SWT tidak mungin tulis atau tidak mendengar apapun. Allah SWT maha mendengar atas segala yang terjad baik yang tampak maupun yang disembunyikan dalam hati atau jiwa seseorang. Itulah sebabnya mustahil bagi Allah jika tidak mendengar doa para umatnya karena dialah maha mendengar segala sesuatu. Sifat mustahil kaunuhu ashamma bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah Al-Baqarah 256 berikut ini 19. Kaunuhu Ama Kaunuhu ama dalam bahasa Arab artinya buta. Sifat mustahil kaunuhu ama berarti Allah SWT tidak mungkin buta atau tidak bisa melihat. Allah SWT selalu mengawasi makhluk-maklhuknya dan tidak ada yang bisa lepas dari penglihatan Allah SWT. Tidak ada yang bisa membatasi penglihatan Allah SWT, itulah sebabnya Allah mengetahui segala yang diperbuat oleh manusia meskipun tidak ada seorangpun yang mengetahuinya. SIfat mustahil kaunuhu ama bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah Al-Hujurat ayat 18 berikut in 20. Kaunuhu Abkam Kaunuhu abkam dalam bahasa arab artinya bisu. Sifat mustahil kaunuhu abkam berarti Allah SWT tidak mungkin bisa sejalan dengan sifat mustahil Allah SWT bakamun. Sifat mustahil ini berkebalikan dengan sifat Allah yang mutakaliman, yakni maha berkata atau berfirman. Atas segala kekuatan dan keagungannya, Allah SWT terus memberitakan firman bagi makhluk-makhluknya agar selamat dari dunia dan akhirat. Segala firmannya telah tertulis dalam kitab suci Al-Quran atas peran para nabi dan rasul untuk menyampaikannya kepada umat manusia. Sifat mustahil kaunuhu abkam bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah An-Nisa ayat 164 berikut ini Nah, itulah penjelasan 20 sifat mustahil Allah SWT beserta makna dan dalilnya dalam Al-Quran. Apakah Grameds sudah bisa memahami setiap sifat mustahil Allah SWT di atas? Belajar agama memang tidak cukup hanya satu dua referensi saja, bahkan butuh waktu yang tidak singkat agar bisa benar-benar paham dan memaknai ajaran agama tersebut. Termasuk belajar sifat mustahil Allah yang dapat mengingatkan kita akan kebesaran dan kekuasaan Allah atas alam semesta dan seisinya. Berhasil memaknai sifat- sifat Allah SWT menjadi bagian dari belajar kesempurnaan agama atas keagungan sang pencipta. Jadi, jIka Grameds ingin belajar lebih banyak tentang sifat-sifat Allah dalam mata pelajaran agama islam di sekolah maka bisa kunjungi koleksi buku Gramedia di Grameds akan menemukan banyak referensi buku yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah, baik tingkat SD, SMP, SMA dan sederajat. Berikut ini rekomendasi buku Gramedia yang bisa Grameds baca tentang sifat-sifat Allah dalam mata pelajaran agama islam di sekolah sekaligus perspektif agama yang lebih luas. Selamat belajar. SahabatTanpabatas ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
allah swt bersifat kalam dan mustahil bersifat