allah tidak akan meninggalkanmu
KarenaAllah tidak akan memberi Jannah kepada kita dengan harga yang murah. Dan janganlah engkau cegah, jika aku hendak meninggalkanmu berhari-hari karena memenuhi panggilan Allah dan Rasul-Nya. Tabahlah seperti tabahnya Siti Hajar dan Ismail yang ditinggalkan Ibrahim a.s. ditengah padang pasir yang tandus. Jika aku mengikuti jejak yasir
Bagikan Ketika hati kita dipatahkan, membuat dunia seolah hancur berkeping-keping. Bahkan, kadang kala semangat pun menjadi hilang, begitupun dengan semangat hidup. Namun, kita jarang sekali menyadari, bahwa dalam Islam, Allah SWT mematahkan hati seseorang bukan untuk menghancurkannya. Selalu ada hikmah di baliknya.
DIATAK AKAN MENINGGALKANMU. Diposting oleh | Mon, 26 Apr 2021 15:10:22. Bacaan : Filipi 1:27-29. Ada 2 nasehat rasul Paulus buat jemaat saat mengalami situasi sulit, katakutan bahkan penderitaan. Dan nasehatnya masih (sangat) relevan bagi kita saat ini. Nasehat dari rasul Paulus tersebut adalah: 1. Tetaplah hidup berpadanan dengan Injil Kristus.
Situasisaya yang lain di dunia ini. Dengan mengingat hal itu, saya ingin mengucapkan terima kasih. Tuhan membawa saya ke tempat ini. “. Pernahkah Anda ditinggalkan oleh sahabat, anak, atau pasangan Anda? Tuhan berkata, “Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, aku tidak akan pernah pergi”. kamu” (Ibrani 13:5).
KarenaTuhan berjanji: "Aku tidak akan meninggalkanmu, tidak akan membuangmu." Yesus Kristus pernah mengutip kalimat dari Perjanjian Lama, dalam Kitab Musa: Manusia hidup bukan hanya bersandar pada roti saja; artinya kita butuh roti, makanan, harta benda, tetapi ada segi lain yang perlu kita perhatikan, yaitu firman yang bersumber dari mulut Allah.
Süddeutsche Zeitung Heirats Und Bekanntschaften Suche. الْعَجَبُ كُلُّ الْعَجَبِ مِمَّنْ يَهْرَبُ مِمَّا لَا انْفِكَاكَ لَهُ عَنْهُ وَ يَطْلُبُ مَا لَا بَقَاءَ لَهُ مَعَهُ فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَ لكِنْ تَعْمَى الْقُلُوْبُ الَّتِيْ فِي الصُّدُوْرِ “Keanehan yang sangat aneh adalah orang yang lari dari apa yang tak dapat terlepas darinya dan mencari apa yang tak kekal padanya. Sesungguhnya bukan mata kepala yang buta, tapi yang buta ialah mata hati yang ada di dalam dada.” Aneh sekali orang yang meninggalkan Allah demi untuk mengejar dunia. Padahal Allah selalu bersamanya, sedangkan dunia meninggalkannya. Satu-satunya dzat di alam semesta ini yang tidak meninggalkan kita selama-lamanya adalah Allah SWT. Allah selalu bersama kita dalam kondisi apapun. Mau Islam, kafir, fasik dan di posisi belahan bumi manapun Allah tetap bersama kita. Allah selalu bersama kita, baik saat kita di dunia, di alam kubur atau nanti di hari kebangkitan sekalipun Allah tak pernah meninggalkan kita. Apa maksud dari pernyataan bahwa Allah itu sampai kapanpun tetap akan bersama kita? Tentu bukan berarti Allah SWT bersama kita dalam arti fisik seperti kita bersama orang-orang tercinta di sekeliling kita. Allah itu tidak sama dengan makhluknya dalam segi apapun. لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ الشورى 11 “Tidak ada satu apapun yang menyerupai Allah” Akan tetapi, Ilmu, kuasa, pertolongan, kasih sayang dan pengampunan Allah sampai kapanpun tetap bersama kita. Semua itu tak akan pernah meninggalkan kita sampai kapanpun, bahkan meski pada orang kafir atau pada kita yang sering maksiat kepada-Nya. وَمَا مِنْ دَآبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ هود 6 “Dan tidak satupun makhluk bergerak bernyawa di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam Kitab yang nyata Lauh Mahfuzh.” Selanjutnya, apa yang dimaksud dengan sesuatu yang sudah pasti akan meninggalkan kita? Jawabannya, segala sesuatu selain Allah SWT pasti akan meninggalkan kita. Apapun itu. Selain-Nya tak akan terus menemani kita. Pada saatnya nanti, segala sesuatu selain Allah itu sudah pasti akan meninggalkan kita. Bagaimanapun kita kuat menahannya. Mulai dari kenikmatan dunia, kekayaan, pangkat, istri, anak, status sosial, semua itu pasti akan meninggalkan kita. كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍۖ ، وَّيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِۚ الرحمن 26-27 “Semua yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal. “ Tak ada yang abadi, selain Dzat Yang Maha Suci. Dia bersama kita saat hidup dan mati. Di alam kubur dan kiamat nanti. Yang aneh adalah, kita rela meninggalkan Allah yang abadi karena sibuk mengejar kenikmatan dunia yang nisbi. Dapat dilogikakan bahwa akal dan penglihatan kita tahu bahwa segala sesuatu selain Allah di awali dari kondisi tak ada kemudian menjadi ada. Hukum alam yang kita ketahui selama ini adalah bahwa segala entitas yang berawal dari kondisi tak ada kemudian ada. Suatu saat nanti pasti akan kembali pada kondisinya yang semula, yaitu kondisi tidak ada. Tumbuh-tumbuhan itu awalnya tidak ada. Kemudian ada, terus tumbuh dalam kondisi lemah, kemudian menguat, besar, menguat, kemudian mulai lemah layu, terus melemah dan akhirnya mati/tidak ada. Begitu pila proses hidup manusia dan semua benda- benda yang lain. Semuanya akan tidak ada seperti dalam kondisi semula yang memang tidak ada. Seperti yang telah diterangkan dalam beberapa ayat berikut وَالْقَمَرَ قَدَّرْنٰهُ مَنَازِلَ حَتّٰى عَادَ كَالْعُرْجُوْنِ الْقَدِيْمِ يس ٣٩ “Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua.” وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا كَمَآءٍ اَنْزَلْنٰهُ مِنَ السَّمَآءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَبَاتُ الْاَرْضِ فَاَصْبَحَ هَشِيْمًا تَذْرُوْهُ الرِّيٰحُ ۗوَكَانَ اللهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ مُّقْتَدِرًا الكهف ٤٥ “Dan buatkanlah untuk mereka manusia perumpamaan kehidupan dunia ini, ibarat air hujan yang Kami turunkan dari langit, sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan di bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” اِعْلَمُوْآ اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًاۗ وَفِى الْاَخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللهِ وَرِضْوَانٌ ۗوَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ الحديد ٢٠ “Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.” Sejarah telah membuktikan, sebelum kita sudah banyak bangsa-bangsa yang hidup di dunia ini. Tapi adakah yang tetap bisa bertahan hingga kini? Tak ada! Apabila kita sudah tahu bahwa semua benda di alam semesta ini akan meninggalkan kita sedangkan Allah tidak. maka dedikasikanlah semua perjuangan hidup ini hanya untuk Dzat Yang Maha Kekal. Dzat yang tak akan pernah meninggalkan kita. Percayalah pada pertolongan Allah. Jangan sedikitpun memiliki perasaan khawatir pada-Nya. Dalam urusan rezeki percayalah bahwa Allah sudah menanggung semua kebutuhan kita. Jangan khawatir, Dia yang lebih tahu pada kebutuhan kita. Tepislah kekhawatiran yang selalu menghantui benak kita untuk tidak meyakini pertolongan Allah. Kurangilah sedikit demi sedikit kecenderungan tamak kita pada dunia. Kurangilah secara perlahan ketergantungan kita pada dunia. Percayalah bahwa kebahagiaan yang ditawarkan oleh kenikmatan dunia adalah semu dan bertujuan untuk mengalihkan kita dari-Nya. Tetaplah bersama Allah dengan meyakini-Nya dan mengabdi kepada-Nya. Curahkan segala kekuatan untuk memperjuangkan agama-Nya. Dengan begitu, suatu saat nanti ketika meninggalkan dunia, kita tidak akan menyesal. Di alam kubur kita akan tenang. وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْآ اَعْمَالُهُمْ كَسَرَابٍۢ بِقِيْعَةٍ يَّحْسَبُهُ الظَّمْاٰنُ مَآءًۗ حَتّٰٓى اِذَا جَآءَهٗ لَمْ يَجِدْهُ شَيْـٔاً وَّوَجَدَ اللهَ عِنْدَهٗ فَوَفّٰىهُ حِسَابَهٗ ۗ وَاللهُ سَرِيْعُ الْحِسَابِ ۙ النور ٣٩ “Dan orang-orang yang kafir, amal perbuatan mereka seperti fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi apabila air itu didatangi tidak ada apa pun. Dan didapatinya ketetapan Allah baginya. Lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan sempurna dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” اَلْمَالُ وَالْبَنُوْنَ زِيْنَةُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۚ وَالْبٰقِيٰتُ الصّٰلِحٰتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَّخَيْرٌ اَمَلًا الكهف ٤٦ “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” Semua ayat di atas bisa menyadarkan kegilaan kita pada dunia. Pada tawar manis kenikmatan dunia. Bahwa semua itu akan sirna. Apabila kita masih terbuai dengan segala pernak-pernik tawaran kenikmatan dunia, maka yang akan didapat adalah sengsara dan duka nestapa. Namun meski kita diperintah untuk tidak bergantung pada dunia, bukan berarti Allah mencela apabila kita menikmati sajian dunia. Tidak begitu. Bahkan di beberapa ayat al-Quran, Allah telah membentangkan keindahan dunia untuk kita nikmati dan syukuri sebagai bentuk kasih sayang-Nya. لَقَدْ كَانَ لِسَبَاٍ فِيْ مَسْكَنِهِمْ اٰيَةٌ ۚجَنَّتٰنِ عَنْ يَّمِيْنٍ وَّشِمَالٍ ەۗ كُلُوْا مِنْ رِّزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوْا لَهٗ ۗبَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَّرَبٌّ غَفُوْرٌ السبأ ١٥ “Sungguh, bagi kaum Saba’ ada tanda kebesaran Tuhan di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri, kepada mereka dikatakan, “Makanlah olehmu dari rezeki yang dianugerahkan Tuhanmu dan bersyukurlah kepada-Nya. Negerimu adalah negeri yang baik nyaman sedang Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Pengampun.” قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِيْنَةَ اللّٰهِ الَّتِيْٓ اَخْرَجَ لِعِبَادِهٖ وَالطَّيِّبٰتِ مِنَ الرِّزْقِۗ قُلْ هِيَ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَّوْمَ الْقِيٰمَةِۗ كَذٰلِكَ نُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ الأعراف ٣٢ “Katakanlah Muhammad, “Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah disediakan untuk hamba-hamba-Nya dan rezeki yang baik-baik? Katakanlah, “Semua itu untuk orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, dan khusus untuk mereka saja pada hari Kiamat.” Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu untuk orang-orang yang mengetahui.” Yang dilarang adalah apabila mentambatkan hati kita pada kenikmatan dunia, seakan-akan kebahagiaan tak akan di dapat apabila tidak memiliki dunia. Yang dilarang adalah apabila meyakini bahwa yang memberi rizki, pertolongan dan kebahagiaan makhluk selain Allah yang bersifat sementara. Keyakinan ini menjadi indikator ketauhidan kita. Semakin tak percaya pada dunia dan semakin percaya pada Allah berarti kita semakin bertauhid. Ibn Athaillah menutup kalam hikmahnya dengan فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَ لكِنْ تَعْمَى الْقُلُوْبُ الَّتِيْ فِي الصُّدُوْرِ “Sesungguhnya bukan mata kepala yang buta, tapi yang buta ialah mata hati yang ada di dalam dada.” Sebagai penegas bahwa apabila ada orang yang mengingkari logika yang telah dijelaskan tadi berarti ia termasuk orang yang buta mata hatinya. Boleh jadi, secara fisik ia sempurna tanpa cela, tapi mata hatinya buta tanpa lentera. Sehingga sesat dan membuat sengsara.
Connection timed out Error code 522 2023-06-13 133038 UTC Host Error What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d6aafb8abacb748 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ Arab-Latin Mā wadda'aka rabbuka wa mā qalāArtinya Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada pula benci kepadamu. Ad-Dhuha 2 ✵ Ad-Dhuha 4 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Menarik Terkait Surat Ad-Dhuha Ayat 3 Paragraf di atas merupakan Surat Ad-Dhuha Ayat 3 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa hikmah menarik dari ayat ini. Terdokumentasi beberapa penafsiran dari kalangan mufassir berkaitan makna surat Ad-Dhuha ayat 3, antara lain sebagaimana tertera📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia1-3. Allah bersumpah dengan waktu dhuha,dan maksudnya adalah seluruh siang, Allah bersumpah Juga dengan malam yang membuat makhluk tenang dan kegelapannya pekat. Allah bersumpah dengan makhluk yang Dia kehendaki. sedangkan makhluk tidak boleh bersumpah dengan selain khaliknya,karena sumpah dengan selain Allah adalah syirik. Tuhanmu wahai nabi,tidak meninggalkanmu dan tidak marah kepadamu hanya karena menahan wahyu darimu.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram3. Rabbmu -wahai Rasul- tidak akan meninggalkanmu dan tidak pula memurkaimu sebagaimana ucapan orang-orang musyrik tatkala wahyu terputus darimu.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah3. Kemudian disebutkan isi dari sumpah bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu tidak terhenti hai Rasulullah; dan Allah belum menghentikan penurunan ayat-ayat-Nya kepadamu. Dan Tuhanmu tidaklah sedang murka kepadamu ketika wahyu tidak turun beberapa dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah3. مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ Tuhanmu tiada meninggalkan kamu Yakni tidak memutus hubungan denganmu, dan wahyu juga belum terputus darimu. وَمَا قَلَىٰ dan tiada pula benci kepadamu Yakni tidak murka terhadapmu.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi ArabiaPada suatu ketika nabi bersedih disebabkan wahyu terhenti turun kepadanya selama dua atau tiga hari, karena sesungguhnya al-Qur'an adalah bekal bagi nabi disetiap perjalanan panjangnya, dan cahaya baginya di segala kegelapan, kemudian Allah segera menurunkan wahyu untuk menenangkan kesedihan beliau { مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ } , maka sungguh menakjubkan orang yang meninggalkan al-Qur'an dan menjauh darinya selama berhari-hari dengan alasan sibuk dengan pekerjaan ! begitu penting kah pekerjaanmu sehingga engkau tidak memberi ruang bagi dirimu bersama al-Qur'an ?!!📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah3. Dan Tuhanmu tidak meninggalkanmu, tidak memotong hubungan denganmu, tidak mengabaikanmu dan tidak murka denganmu. Itu adalah jawaban dari qasamMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Tuhanmu tidak meninggalkanmu} tidak meninggalkanmu {dan tidak pula membencimu} tidak murka kepadamu📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H1-3. Allah bersumpah dengan siang bila cahayanya mulai tersebar, yaitu waktu dhuha, dan juga dengan malam, “apabila telah sunyi,” dan gelap gulita, atas perhatian Allah terhadap RasulNya seraya berfirman, “Rabbmu tiada meninggalkan kamu,” yakni tidak meninggalkanmu sejak Dia memperhatikanmu dan tidak menelantarkanmu sejak memelihara dan merawatmu, tapi Dia senantiasa mendidikmu dengan pendidikan yang paling sempurna dan mengangkatmu satu derajat demi satu derajat, “dan tiada pula benci kepadamu,”maksudnya Allah tidaklah membencimu, sejak Dia mencintaimu, karena menafikan kebaikan sesuatu menunjukkan penegasan atas kebalikannya. Penafian semata bukanlah pujian kecuali bila penafian tersebut mengandung penegasan kesempurnaan. Inilah keadaan Rasulullah sebelum dan sesudahnya, yaitu kondisi yang paling sempurna. Kecintaan Allah padanya serta terus berlalunya cinta itu, senantiasa naiknya derajat kesempurnaan Rasulullah dan perhatian Allah pada beliau.📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah Komite Fatwa Majelis Ulama KSA{ مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ } Tuhanmu tidak meninggalkanmu wahai Muhammad, { وَمَا قَلَىٰ } dan tidak pula benci kepadamu, ayat ini turun ketika wahyu dari Allah terhenti untuk beberapa saat kepada Rasulullah ﷺ , dan Jibril juga tak kunjung datang menghamiri beliau sampai akhirnya Rasulullah ﷺ merasa gundah dengan keadaan yang beliau hadapi saat itu, dan saat itulah para kaum kuffar berkata kepada Rasulullah ﷺ wahai Muhammad sesungguhnya tuhanmu telah berhenti memperhatikanmu dan menyayangimu, bahkan sebagian dari merka ada yang mengatakan kami tidak melihat syaithonmu melainkan telah meninggalkanmu wahai Muhammad, mereka menyebut apa yang datang kepada Nabi Muhammad ﷻ dari wahyu adalah syaithon, maka Rasulullah ﷺ pun merasa sempit hatinya dan galau, yang diragukan oleh beliau bukanlah Tuhanya melainkan perkataan para kaum Kuffar lah yang membuatnya gelisah. Hingga akhirnya Allah ﷻ menyemangati Rasul-Nya dengan menurunkan ayat ini { مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ } Tuhanmu tidak meninggalanmu wahai Muhammad, seperti yang dikatakan oleh orang-orang kafir { وَمَا قَلَىٰ } dan tidak pula membencimu, ayat ini turun sebagai pembantah terhadap perkataan kaum kuffar kepada Nabi Muhammad ﷺ .Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 Hمَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ " Tuhanmu tiada meninggalkan kamu " Maknanya Tidak membiarkan dan meneantarkanmu وَمَا قَلَى " dan tiada pula benci kepadamu," Makanya Tidak memurkaimu, bahkan belia adalah makhluk yang paling Allah cintai sebatas pengetahuan kita, Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Oleh karenya Allah memilihnya untuk mengemban risalah terbesar, kepada umat terbaik, dan menjadikannya penutup para nabi. Maka tidak ada nabi setelahnya shallallaahu 'alaihi wa sallam. Rasulullaah shallallahu a'alaihi wa sallam adalah salah satu dari dua Khalil kekasih-Nya yang mendapatkan keistimewaan dengan kriteria ini yaitu khullah kakasih, khullah adalah tingkat kecintaan tertinggi, dan tidak ada pada hamba-hamba Allah sebatas pengetahuan kami yang menjadi Khalil Allah selain Ibrahim dan Muhammad 'alaihimassholatu wassalaam, sebagaimana Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda إِنَّ الله اتَّخَنِي خَلِيْلًا كَماَ اتَّخَذَ إِبْرَاهِيْمَ خَلِيْلًا "Sesungguhnya Allah telah menjadikanku kekasih sebagaimana Ibrahim pun telah dijadikan kekasih" 1 Allah 'Azza Wajalla berkata kepada Nabi-Nya shallallaahu 'alaihi wa sallam وَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ فَإِنَّكَ بِأَعْيُنِنَا " Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan mata Kami, "Ath-Thur 48 Mata Allah Ta'ala melindung, mengawasi dan menjaganya, dialah yang Allah berkata kedanya shallallaahu 'alaihi wa sallam الَّذِي يَرَاكَ حِينَ تَقُومُ 218 وَتَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِينَ " Yang melihat kamu ketika kamu berdiri untuk sembahyang, dan melihat pula perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud. "QS. Asy-Syu'ara 218-219 Allah 'Azza wa Jalla tidak membiarkan rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tetapi Allah meliputinya dengan ilmu, kasih saying dan perhatian-Nya dan lainnya yang menunjukkan tingginya kedudukan beliau di dunia dan akhirat, sebagaimana Allah berfirman dalam surat setelahnya وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ " Dan Kami tinggikan bagimu sebutan namamu. "Asy-Syarh 4 1 Dikeluarkan Muslim 532 dari hadits Jundub Bin Abdillah al-Bajaliy radhiyallaahu 'anhu.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Ad-Dhuha ayat 3 Kemudian datang jawaban atas sumpah, Allah berkata Sungguh Allah tidaklah meninggalkanmu wahai Nabi, semenjak Ia memilih engkau untuk menyampaikan risalah-Nya dan tidak juga engkau diabaikan, serta marah kepadamu.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, ketika turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam terhenti untuk sementara waktu, orang-orang musyrik berkata, "Tuhannya Muhammad telah meninggalkannya dan benci kepadanya.” Maka turunlah ayat di atas untuk membantah perkataan orang-orang musyrik itu, yaitu, “Tuhanmu tidak meninggalkan engkau Muhammad dan tidak pula membencimu,” yakni Allah Subhaanahu wa Ta'aala tidaklah meninggalkan Beliau dan membiarkannya sejak Dia mengurus dan mendidik Beliau, bahkan Dia senantiasa mengurus dan mendidik Beliau dengan pendidikan yang sebaik-baiknya serta meninggikan Beliau sederajat demi sederajat. Yakni Dia tidak membencimu sejak Dia mencintaimu. Inilah keadaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang dahulu dan yang sekarang; yakni keadaan yang paling sempurna; kecintaan Allah untuk Beliau dan tetap terus seperti itu serta diangkatnya Beliau kepada kesempurnaan, dan tetap terusnya mendapatkan perhatian dari Allah Subhaanahu wa Ta'aala. Adapun keadaan Beliau pada masa mendatang, maka sebagaimana firman-Nya, “Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan.”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ad-Dhuha Ayat 3Wahai nabi, tidak adanya wahyu yang turun kepadamu dalam beberapa hari ini bukan karena Allah membencimu. Tuhanmu yang telah memilihmu sebagai nabi dan rasul tidak akan meninggalkan engkau sendirian dalam menyampaikan risalah dan tidak pula membencimu. 4. Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan. Akhirat beserta pahala yang Allah sediakan untukmu itu lebih baik daripada dunia ini. Kenikmatan akhirat bersifat abadi, sedangkan kehidupan dunia hanya dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian beraneka penafsiran dari para pakar tafsir mengenai kandungan dan arti surat Ad-Dhuha ayat 3 arab-latin dan artinya, moga-moga membawa faidah untuk ummat. Sokong syi'ar kami dengan memberikan backlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Yang Paling Sering Dibaca Tersedia berbagai konten yang paling sering dibaca, seperti surat/ayat Yunus 40-41, Al-Isra 23, At-Takatsur, Al-Hujurat 12, Al-Baqarah 286, Al-Ma’idah 2. Termasuk Az-Zalzalah, Ali Imran, Asy-Syams, Al-Mujadalah 11, Al-Baqarah 83, An-Nur 2. Yunus 40-41Al-Isra 23At-TakatsurAl-Hujurat 12Al-Baqarah 286Al-Ma’idah 2Az-ZalzalahAli ImranAsy-SyamsAl-Mujadalah 11Al-Baqarah 83An-Nur 2 Pencarian arti surat al-maun ayat ke 6 adalah, surat al baqarah ayat 285-286 latin dan artinya, yasin ayat 56, surat ar ra'd ayat 15, surah an nisa ayat 4 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Tapi, Promo Spesial Khusus Hari ini!!
Pada periode awal misi Nabi Muhammad saw., ketika beliau dan para sahabat beliau menghadapai kesulitan besar di Mekah yang nyaris menyebabkan keputusasaan dan frustrasi, saat itu situasinya sangat suram. Para sahabat mulai bertanya dalam hati, apakah misi ini memasuki jalan buntu? Saat kritis itu bertepatan dengan waktu pemberhentian wahyu fatratul wahyi. Selama itu, Nabi Muhammad saw. tidak menerima wahyu. Kemudian, Allah Ta’ala menurunkan wahyu surat Adh Dhuha surat ke-93. Sebagian ayat dalam surat Ad Dhuha adalah, “Demi terangnya waktu siang. Dan demi malam tatkala sunyi senyap. Tuhanmu tidak meninggalkanmu, dan tidak benci denganmu. Dan sesungguhnya yang akhir itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan.” Adh-Dhuha, 931-4. Sebelum turunnya wahyu surat Adh-Dhuha itu, sempat ada kegelisahan dan kekhawatiran dalam batin Nabi Muhammad saw., bahwa jangan-jangan penghentian turunnya wahyu itu karena Allah tidak berkenan atau kecewa pada beliau. Ternyata hal itu terjadi semata-mata karena kebijaksanaan Allah Ta’ala. Di satu sisi, surat Adh-Dhuha itu mengandung kata-kata hiburan dan jaminan dari Allah Ta’ala bahwa Allah tidak meninggalkan Nabi Muhammad saw. dan para pengikut beliau yang setia. Keadaan hidup beliau dan para pengikut beliau yang setia di akhir akan lebih baik daripada di awal. Di sisi lain, surat Adh-Dhuha itu mengandung nubuat bahwa pada zaman akhir Islam umat Islam mengalami kemunduran. Tetapi Allah memberikan jaminan bahwa Dia tidak akan meninggalkan perkara Islam umat Islam sejati. Penafsiran ini diberikan dengan dasar, dalam susunan ayat lebih dulu disebutkan wadh dhuhaa demi terangnya siang yang mengibaratkan terangnya kejayaan Islam pada zaman Nabi Muhammad saw. dan sahabat, serta berlanjut pada generasi tabi’in dan tabi’ut tabi’in. Kemudian diikuti wal laili idzaa sajaa demi malam tatkala sunyi senyap yang mengisyaratkan kemunduran Islam umat Islam pada zaman akhir. Kemudian disusul dengan ayat yang intinya Allah tidak akan meninggalkan Nabi Muhammad saw. dan Islam. Beberapa ayat Quran dalam surat Adh-Dhuha itu menunjukkan fenomena alam. Karena rotasi planet bumi pada porosnya, hal itu membuat ada pergantian yang ajek antara siang dan malam. Fenomena alam ini mengandung pelajaran berharga untuk kehidupan kita. Pergantian siang dan malam melambangkan pergantian pengalaman positif dan pengalaman negatif. Dalam kehidupan kita, ada malam yang gelap dan pagi serta siang yang cerah, ada keputusasaan dan harapan, ada rintangan dan jalan keluar. Semua itu mengingatkan bahwa kita seharusnya tidak menjadi kurban rasa frustrasi, karena hanya melihat keadaan pada saat ini. Kita harus mempunyai harapan tentang masa depan. Seperti waktu malam itu sementara, sesudahnya akan datang pagi yang cerah. Begitu pula waktu sekarang hanya sementara, bisa diyakini setelah beberapa hari akan ada masa depan yang cerah. Jadi kebijakan terbaik bagi kita adalah bekerja keras di masa sekarang, dan mengharap serta meyakini bahwa pada suatu hari yang akan datang kesuksesan akan datang dan bisa kita raih. Masa hidup bisa dibagi menjadi dua bagian, masa perjuangan dan masa kesuksesan. Masa perjuangan atau masa kesulitan ibarat malam. Masa kesuksesan atau masa kemudahan ibarat siang. Malam yang gelap tentu bergerak menuju ke pagi yang cerah. Demikian pula dalam kehidupan manusia, perjuangan saat sekarang tentu diperlukan untuk menuju kesuksesan di masa depan. Semoga kita termasuk orang yang memiliki optimisme tinggi dalam menghadapi dinamika hidup ini, sehingga akhirnya mencapai kesuksesan. Aamiin. Oleh Yatimin AS — ooo — Navigasi pos
allah tidak akan meninggalkanmu